SOLOPOS.COM - Seorang lansia melakukan swafoto saat vaksinasi dosis ketiga (booster) dengan jenis pfizer di Sentra Vaksinasi RSUI, Depok, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022). (Antara/Asprilla Dwi Adha)

Solopos.com, JAKARTA — Vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster kini tengah dilaksanakan secara bertahap di Tanah Air. Pemberian vaksin booster bertujuan untuk memperkuat imun dalam melawan virus Covid-19 khususnya varian Omicron.

Saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menyetujui beberapa jenis vaksin Covid-19 untuk digunakan sebagai booster. Pada tahap awal, pemerintah memberikan vaksin Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca sebagai vaksin dosis ketiga. Penyuntikan booster bagi orang dewasa usia 18 tahun ke atas setidaknya enam bulan setelah mereka menerima vaksin dosis kedua.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Direktur geriatri di rumah sakit Sinai Health and University Health Network di Toronto, Dr. Samir Sinha, mengatakan efek samping umum yang terjadi pada vaksin dan suntikan booster tidak berbeda dengan vaksin sebelumnya.

Baca juga: Bupati Sukoharjo: Masyarakat Tak Perlu Takut Divaksin Booster!

“Efek samping sering memberi tahu kita bahwa sistem kekebalan kita benar-benar bekerja dan merespons sebagaimana mestinya terhadap vaksin,” jelasnya dalam Global News seperti dikutip, Jumat (21/1/2022). Bukan itu saja, menurutnya keamanan booster pun sama dengan vaksin dosis sebelumnya.

Efek yang dirasakan penerima vaksin booster bisa berbeda-beda. Beberapa orang mungkin mengalami reaksi yang lebih intens terhadap suntikan dengan rasa sakit kepala, tubuh menggigil dan kelelahan, sementara yang lain hanya merasakan nyeri di lengan yang disuntik.

“Efek merugikan dari dosis tiga seharusnya tidak jauh berbeda dibandingkan dengan dosis dua atau suntikan sebelumnya,” kata Dr. Ciriaco Piccirillo, ahli imunologi dan ilmuwan senior di Institut Penelitian Pusat Kesehatan Universitas McGill (MUHC).

Baca juga: Boyolali Dapat 1.500 Dosis Vaksin Booster, Harus Habis Sabtu Ini

Berikut efek samping vaksin booster Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca:

1. Efek samping vaksin booster Pfizer

Efek samping vaksin ini sebagian besar ringan sampai sedang, berlangsung kira-kira dua hari setelah menerima suntikan booster. Berdasarkan uji klinis, penerima booster Pfizer akan merasakan:

  • Sakit di tempat suntikan
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot atau sendi
  • Meriang

2. Efek samping booster Moderna

Vaksin Booster Moderna memiliki formula yang sama dengan vaksin Covid-19. Bedanya, hanya setengah dari dosis asli yang diberikan kepada pasien. Bagi para penerima suntikan booster Moderna, mungkin Anda akan merasakan gejala berikut.

  • Nyeri di tempat suntikan
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sendi kaku
  • Meriang
  • Mual/muntah
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Demam
  • Ruam
  • Bengkak dan kemerahan di tempat suntikan

Baca juga: Lambat, Sehari Hanya 300 Orang Disuntik Vaksin Covid-19 Booster di Solo

3. Efek samping booster AstraZeneca

Untuk masyarakat Indonesia, booster AstraZeneca diberikan kepada orang yang menerima vaksin primer Sinovac untuk dosis 1 dan 2. Berdasarkan uji klinis, berikut reaksi atau efek samping booster AstraZeneca yang terjadi menurut situs The Standard:

  • Nyeri di sekitar tempat suntikan
  • Sakit kepala
  • Merasa lelah
  • Demam
  • Menggigil
  • Nyeri sendi
  • Nyeri otot
  • Malaise/tidak enak badan
  • Mual

Reaksi ini terjadi 1-2 hari setelah pemberian vaksin booster. Efek samping dari AstraZeneca umumnya lebih ringan dan dilaporkan lebih jarang pada orang dewasa yang lebih tua (65 tahun ke atas) dibandingkan pada orang yang lebih muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya