SOLOPOS.COM - Tenda darurat BNPB di halaman RSUD dr Moewardi Solo, Jumat (25/6/2021). (istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) ruang isolasi maupun ICU Covid-19 di 16 rumah sakit (RS) di Kota Solo hampir selalu penuh kendati sudah ditambah.

Pada pekan kedua Juni, tempat tidur isolasi Covid-19 berjumlah 615 unit, sedangkan ICU Covid-19 ada 127 unit, sehingga totalnya 742 unit.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kemudian hingga Sabtu (26/6/2021), ada penambahan kapasitas keduanya sehingga totalnya jadi 983 unit. “Sudah ditambah, tapi tingkat keterisiannya mencapai 92% lagi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, kepada wartawan, Sabtu.

Baca Juga: Lurah Positif Covid-19, Kantor Kelurahan Mojosongo Jebres Solo Lockdown

Ning, sapaan akrabnya, mengatakan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat jauh melampaui lonjakan pada Januari-Februari lalu, karena dulu hanya 880 bed isolasi di seluruh rumah sakit Solo.

"Intinya, berapa pun tambahan kapasitasnya, kalau hulunya tidak dikendalikan, ya tidak akan selesai," katanya.

Ning meminta daerah sekitar ikut menambah kapasitas bed isolasi di RS daerah masing-masing. Saat ini mayoritas pasien yang dirawat di Solo adalah rujukan dari daerah.

Baca Juga: Dikepung Zona Merah, Kebijakan PTM di Solo Tunggu Pusat

Sebelum merujuk pasien, RS daerah luar Solo diminta mengisi Sistem Informasi Rujukan Rumah Sakit Terintegrasi (SIRRST) agar bisa mendapat pelayanan dan bed isolasi sesampainya di RS rujukan.

Memaksimalkan Rumkitlap

Apabila pasien datang sendiri tanpa melalui mekanisme tersebut, risikonya harus mengantre di Instalasi Gawat Darurat (IGD). “Sampai IGD, karena [jumlah] rujukan tinggi akhirnya keleleran, kan kasihan. Beban tenaga kesehatan di IGD itu tinggi. Kalau tidak mengisi SIRRST, ya komunikasi dulu,” bebernya.

Ning mengakui sejumlah RS mulai mendirikan tenda darurat sebagai IGD sementara guna menampung pasien rujukan. Hal itu agar mereka tetap terlindung dari panas maupun hujan, meski seadanya.

Baca Juga: Tenda Darurat BNPB Di RSUD Moewardi Solo Penuh Pasien Covid-19 Antre Ruangan

“Kalau SOP di kami, pasien positif harus menghubungi puskesmas, nanti kirim ambulans baru ke RS. Contoh di RSUD dr Moewardi. Kalau ada 20 pasien yang antre di IGD, kemudian semuanya memenuhi persyaratan isolasi artinya butuh 20 bed. Sementara belum pasti ada 2o bed kosong. Bagaimana?” ucap Ning.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan bed isolasi Covid-19 penuh karena RS di Solo merawat pasien rujukan daerah lain. Tak hanya Soloraya, tapi juga daerah lain di Jawa Tengah. Apabila belasan RS tersebut penuh, perawatan pasien bisa dialihkan ke rumah sakit lapangan (rumkitlap) di Benteng Vastenburg.

“Rumkitlap itu kan fleksibel, misalnya di sana sudah mulai penuh kan tinggal tambah tenda. Itu lo yang memudahkan rumkitlap. Kemarin sudah disiapkan Pak Danrem, tambah tenda, tambah bed, gampang sekali. Nakes, sukarelawan juga. Udah, nanti bisa diatur. Tenang saja,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya