SOLOPOS.COM - Warga menyerahkan surat pemberitahuan di loket Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Solo, Kamis (19/11/2015). Mulai awal 2016, wajib pajak harus membayar pajak melalui sistem elektronik. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Ditjen Pajak membuka 1.721 lowongan CPNS dan diharapkan bisa mengatasi beban kerja yang tak seimbang.

Solopos.com, JAKARTA — Penambahan pegawai Ditjen Pajak melalui pembukaan seleksi CPNS 2017 harus harus dialokasikan ke tenaga analis dan pemeriksa supaya kinerja organisasi lebih optimal.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo, mengatakan masalah utama di tubuh otoritas pajak adalah standardisasi kompetensi, analisis beban kerja, dan alokasi yang tepat.

“Analisis beban kerja belum sepenuhnya tuntas, sehingga beban tidak imbang di beberapa level jabatan,” kata Yustinus, Kamis (7/9/2017).

Menurutnya, masalah itu menyebabkan alokasi timpang, pasalnya ada unit yang berlebih dan ada yang kurang. Oleh karena itu selain persoalan penambahan jumlah pegawai, keseimbangan beban kerja juga diperlukan.

“Supaya beban merata dan rekrutmen pun mengisi kebutuhan yang ada,” kata dia.

Adapun Kementerian Keuangan akan membuka pendaftaran calon pegawai negeri sipil. Total rekrutmen tahun ini sebanyak 2.880 sedangkan alokasi untuk Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebanyak 1.721 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya