SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Solo memrotes keterlambatan pencairan beasiswa tahap pertama yang mengalami keterlambatan empat bulan. Setelah mahasiswa penerima beasiswa mengecek rekeningnya, ternyata sampai Oktober ini belum semua mahasiswa menerima beasiswa. Padahal seharusnya beasiswa tahap pertama cair pada Juli 2010.

Saat pertemuan antara mahasiswa dengan pimpinan ISI Solo di pendhapi ISI Solo, Jumat (15/10), salah satu mahasiswa, Sutarno, menyayangkan keterlambatan pencairan beasiswa tersebut. Pasalnya banyak mahasiswa penerima beasiswa yang benar-benar sangat mengharapkan beasiswa tersebut. Bahkan menurutnya, tak sedikit mahasiswa itu yang menggantungkan hidupnya selama kuliah dari beasiswa yang diperoleh.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Jika memang ada keterlambatan, seharusnya ada inisiatif dari pimpinan untuk menginformasikan penyebab keterlambatan itu,” ujarnya.

Menanggapi hal ini, karyawan dari Bagian Keuangan ISI yang selama ini mengurusi soal beasiswa untuk mahasiswa, Sri Handayani, menguraikan dirinya sebenarnya sudah mengupayakan yang terbaik. Bahkan ia melobi kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) agar beasiswa yang mengalami keterlambatan itu diterimakan lewat bendahara sehingga bisa dipercepat. Tapi tetap tidak boleh karena menurut peraturan perbendaharaan yang baru, beasiswa harus diterimakan melalui rekening masing-masing penerima beasiswa.

Pembantu Rektor III ISI, Prof Dr Sarwanto SKar MHum, mengungkapkan memang ada keterlambatan pencairan tahap pertama. Hal ini karena prosedurnya yang rumit. Tapi ia menjamin untuk pencairan tahap kedua pasti lancar. Pasalnya penerima beasiswa itu orangnya tetap. Sehingga prosedur selanjutnya hanya penegasan melalui surat keterangan. Asalkan rekening mahasiswa penerima beasiswa tidak hangus, pencairannya lancar.

“Beasiswa tahap II, diusulkan awal Desember. Dua pekan berikutnya sudah selesai. Pekan
ketiga Desember sudah cair,” jelasnya.

Sarwanto juga menyampaikan tahun 2010, awalnya ISI Solo mendapatkan jatah beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) sebanyak 250 beasiswa. Dari jumlah tersebut, 25 diantaranya diberikan kepada mahasiswa baru, yaitu lima mahasiswa mendapatkan beasiswa PPA dan 20 mahasiswa mendapatkan beasiswa BBM. Namun dua beasiswa PPA harus dikembalikan uangnya ke kas negara karena dua nama penerima beasiswa itu sudah diusulkan untuk menerima beasiswa Supersemar.

“Tapi sekitar satu bulan lalu, ada informasi jatah beasiswa untuk mahasiswa baru di ISI ditambah 140 beasiswa. Kemarin sudah ada rapat untuk menentukan kuota mahasiswa penerima beasiswa setiap fakultasnya,” ungkapnya.

Sarwanto juga mengimbau agar mahasiswa ISI tidak hanya menuntut hak, tapi juga melaksanakan kewajiban dengan baik. Ia mencontohkan setiap mahasiswa ISI diminta mengikuti upacara minimal sekali dalam setahun. Namun kenyataannya peserta upacara dari mahasiswa pada momentum Hari Pendidikan Nasional dan peringatan 17 Agustus, sangat sedikit. Selain itru, terangnya, mahasiswa ISI juga diharapkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Namun kenyataannya masih ada yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sama sekali.

ewt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya