SOLOPOS.COM - Kegiatan seminar Siaga Bencana Gempa dan Tsunami, di Sekolah Menengah Atas (SMA) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Wonokromo, Pleret, Bantul, Senin (14/3/2016). (Yudhi Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Beasiswa madrasah diberikan oleh Kanwil Kemenag DIY

Harianjogja.com, SLEMAN-Kementerian Agama (Kemenag) melalui Kanwil Kemenag DIY mengucurkan beasiswa bagi siswa miskin pada 2016. Sekitar 12.500 siswa madrasah di DIY menerima beasiswa tersebut.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Kepala Seksi Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY, Fahrudin dalam rilis Rabu (16/3/2016) menjelaskan, pada 2015, nama beasiswa tersebut ialah beasiswa miskin. Namun seiring digulirkannya program Indonesia pintar, maka siswa madrasah yang menerima beasiswa merupakan pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Menurut Fahrudin, untuk 2016 jumlah penerima beasiswa di DIY menurun dibandingkan tahun lalu. Untuk tingkat Madrasah Aliyah (MA), penerima beasiswa sekitar 2.500 siswa, Madrasah Tsanawiyah (MTs) sekitar 4.000 siswa dan Madrasah Ibtidaiya (MI) sebanyak 6.000 siswa.

Pada 2015, siswa penerima beasiswa di tingkat MA sekitar 3.500 siswa, MTs sekitar 6.000 siswa dan MI sekitar 8.000 siswa. Penurunan itu terjadi karena angka kemiskinan di DIY dinilai semakin turun saat ini.

Tiap siswa MA menerima Rp1 juta per tahun, MTs Rp750.000 per tahun dan MI sebesar Rp450.000 per tahun. Beasiswa diterimakan dua kali dalam satu tahun ke rekening masing-masing anak.

“Jumlah siswa yang memiliki KIP di DIY turun sehingga otomatis penerima beasiswa ini juga turun,” jelasnya.

Fahrudin menyebutkan, pada 2015 lalu, penyerapan beasiswa tersebut di DIY cukup tinggi hingga mencapai 99%. Hanya 1% yang tidak terserap karena kendala teknis pengurusan rekening. Karena siswa yang pindah pondokan atau kesalahan penulisan nama.

Sementara Kepala MTsN Maguwoharjo, Supangat menjelaskan, tahun ini siswa penerima beasiswa di sekolah tersebut mencapai 41 orang. Rata-rata jumlah penerima beasiswa tersebut sama tiap tahunnya.

“Kami mengajukan nama-nama siswa berdasarkan data dari wali kelas dan komite sekolah untuk menerima beasiswa miskin ini,” jelasnya.

Berdasarkan pengalaman sekolah, beasiswa tersebut dimanfaatkan siswa untuk membeli keperluan sekolah seperti buku, seragam sekolah, alat tulis dan lainnya. Tiap siswa harus memberikan laporan penggunaan beasiswa tersebut ke sekolah.

“Laporan itu harus diberikan agar beasiswa yang diberikan dapat dimanfaatan tepat sasaran,” jelasnya.

Supangat menambahkan, selain beasiswa tersebut, sekolah juga memberikan bantuan lain pada siswa yang tidak mampu secara ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya