SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)--Belum sampai tengah tahun, realisasi penerimaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melonjak tinggi. Per 23 Juni 2011, Bea Cukai sudah meraup setoran penerimaan 70,35% dari target APBN 2011.

Dari data Direktorat Pengelolaan Kas Negara-Ditjen Perbendaharaan Bea dan Cukai yang dikutip di Jakarta, Kamis (30/6/2011), tercatat total pencapaian penerimaan sebesar Rp 60,338 triliun atau senilai 70,35% dari target tahunan senilai Rp 85,77 triliun. Sedangkan jika dibandingkan dengan target per 23 Juni yaitu senilai Rp 41,09 triliun, realisasi tersebut telah mencapai 146,82%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk penerimaan Bea Masuk, tercatat mencapai Rp 11,421 triliun dari target senilai Rp 17,902 triliun atau senilai 63,8%. Pencapaian ini sudah 133,15% jika dibandingkan target pencapaian per 23 Juni senilai Rp 8,578 triliun.

Untuk penerimaan cukai, sudah mencapai 53,1% dari target tahunan senilai Rp 62,76 triliun atau senilai Rp 33,32 triliun. Jumlah tersebut setara 110,82% dari pencapaian target per 23 Juni yaitu Rp 30,072 triliun.

Sedangkan penerimaan Bea Keluar tercatat mencapai Rp 15,590 triliun dari target senilai Rp 5,107 triliun atau senilai 637,07%. Pencapaian ini sudah jauh melampaui target pencapaian semester pertama senilai Rp 2,447 triliun atau sebesar 637,07%.

“Bea Keluar porsinya kecil, tapi sekarang booming memang. Sekarang sudah lewat target 6 kali, 7 kali lipat dari target. Karena harga CPO di internasional sekarang itu (minyak) tinggi sekali, sekarang ini tarifnya progresif, jadi kena tinggi sekali. Sekarang kan 25% kalau nggak salah,” jelas Dirjen Bea Cukai Agung Kuswandono, di Kantor Kementerian Keuangan, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, pekan lalu.

Sementara surplus yang berasal dari penerimaan Bea Masuk sudah senilai Rp 2,843 triliun atau 33,15%, sedangkan surplus terbesar di peroleh dari penerimaan Bea Keluar senilai Rp 13,143 triliun atau 537,07%. surplus terendah berasal dari cukai yaitu hanya Rp 3,3 triliun atau senilai 10,82% sehingga total surplus senilai Rp 19,24 triliun atau 46,82%.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya