SOLOPOS.COM - Logo Bank BCA.(JIBI/Bisnis).

Solopos.com, SOLO — Bank Central Asia (BCA) menyebut keberadaan kantor cabang masih memiliki peran besar dalam industri perbankan. Digitalisasi perbankan saat ini belum bisa menggantikan pelayanan yang dilakukan oleh para pegawai.

Kantor cabang BCA di sejumlah daerah bahkan terus tumbuh dengan total 1.247 cabang pada 2023, sedangkan pada 2019 terdapay 1.220 kantor cabang. Jumlah transaksi BCA yang naik 27,3% YoY mencapai 6,9 miliar transaksi pada kuartal I 2023

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu disampaikan EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, Selasa (6/6/2023), menanggapi digitalisasi perbankan yang disebut menjadi salah satu faktor besar tutupnya sejumlah kantor cabang perbankan di Indonesia.

Di sisi lain, Hera tak memungkiri frekuensi via digital juga terus tumbuh.

“Meskipun frekuensi transaksi via channel digital terus meningkat seiring dengan pertumbuhan nasabah BCA, nilai transaksi di kantor cabang masih berkontribusi sekitar 34% dari total nilai transaksi BCA di kuartal I 2023,” ucapnya Selasa (6/6/2023).

Meskipun mempertahankan kantor cabang, BCA juga berkomitmen untuk memperkuat digitalisasi perbankan untuk memudahkan nasabah. Untuk menyelaraskan digitalisasi perbankan dan pelayanan oleh karyawan, BCA memunculkan konsep hybrid banking di seluruh kantor cabang.

“Secara keseluruhan, BCA mencermati bahwa keberadaan kantor cabang, pelayanan oleh karyawan, dan digitalisasi harus berjalan dengan beriringan, dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan nasabah yang beragam. BCA secara konsisten mengusung konsep hybrid banking untuk senantiasa melayani nasabah yang bertumbuh, baik di ekosistem online maupun offline,” lanjutnya.

Hera melanjutkan transformasi digital yang dilakukan di kantor cabang masih berfokus pada hubungan dengan nasabah. Hal ini menurut Hera berdampak positif terbukti dengan volume transaksi yang naik 27,3 persen secara year on year (yoy).

“Transformasi menjadi cabang digital ini dilengkapi dengan pengembangan karyawan di kantor cabang yang lebih berfokus pada hubungan (relationship) dengan nasabah, dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih bersifat personal. Hal ini berdampak positif pada  total volume transaksi BCA yang naik 27,3% YoY mencapai 6,9 miliar transaksi pada kuartal I 2023,” tegasnya.

Berdasarkan laporan Statistik Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kantor cabang bank terus menurun. Pada Maret 2023, jumlah kantor cabang bank mencapai 3.450, kemudian susut 125 kantor dibandingkan 3.575 kantor cabang bank pada kuartal I/2022.

Sedangkan, jumlah kantor bank umum di Indonesia pada Maret 2023 mencapai 24.976 unit. Dikutip Bisnis.com,  angka tersebut berkurang 401 dibandingkan jumlah KC bank umum pada Desember 2022 dengan total 25.337 unit.

Menurut Kepala OJK Solo, Eko Yunianto, sebanyak dua KC dan empat KCP dari berbagai bank umum tutup di Solo.

“Di tahun 2022, ada penutupan dua kantor cabang bank umum sedangkan di tahun 2023 tidak ada. Tapi kalau yang kantor cabang pembantu di awal 2023 ada empat kantor cabang pembantu bank umum yang tutup,” ulasnya pada Senin (5/6/2023).

Eko menambahkan, setiap tahunnya selalu ada penutupan kantor bank di wilayah kerja OJK Solo. Efisiensi menjadi alasan perbankan menutup kantor cabang dan kantor cabang pembantu milik bank umum.

“Setiap tahun di wilayah kerja (wilker) OJK Solo selalu ada yang tutup karena efisiensi. wilker kami ada tujuh kabupaten dan kota. Untuk dari bank mananya saya belum bisa menjelaskan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya