SOLOPOS.COM - Air terjun Sri Gethuk

Harianjogja.com, JOGJA–Pariwisata di Gunungkidul memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Tidak hanya dari sumber daya alam, tetapi juga sumber daya manusia. Mendorong kemajuan salah satu potensi wisata di kabupaten ini, PT Bank Central Asia (BCA) menggelar pelatihan peningkatan kemampuan dan keterampilan kepada pengelola Desa Wisata Bleberan.

Sekretaris Perusahaan BCA Inge Setiawati mengatakan, sebagai kesinambungan dari program pengembangan Desa Wisata Gua Pindul yang berhasil dilakukan BCA. Kembali bank swasta nasional ini memberikan dukungan pengembangan Desa Wisata Bleberan yang mengelola air terjun Sri Gethuk dan Gua Rancang Kencana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menghasilkan tenaga terampil di bidang pemandu wisata serta peningkatan pramuwisata tentang pasar wisata dan pengelolaan objek wisata di desa ini,” ujar Inge dalam Pelatihan Softskill Desa Wisata Bleberan, Selasa (10/12/2013) di Hotel Arjuna.

Ekspedisi Mudik 2024

Pelatihan ini diisi dengan berbagai materi tentang pariwisata. Para pengelola objek wisata ini dibekali pelatihan softskill seperti pengenalan produk dan pelayanan yang prima, serta penanganan kebersihan dan keselamatan. Tidak hanya itu, pelatihan dalam melakukan strategi bisnis dan promosi pariwisata yang tepat juga disampaikan dalam pelatihan tersebut. “Kami juga mengajak mereka untuk melakukan perjalanan ke beberapa desa wisata yang lain untuk melakukan benchmarking,” jelas Inge.

Manajer Unit Usaha Sejahtera (Desa Wisata Bleberan) Tri Harjono mengatakan terdapat 40 peserta yang mengikuti pelatihan ini. Mereka berasal dari pengelola, pemandu wisata, dan semua lini dari desa wisata ini.

Menurut dia, pelatihan ini dapat memberi pengalaman dan pembelajaran bagi para warga untuk bersama-sama mengelola potensi wisata di wilayah ini. “Saat ini air terjun Sri Gethuk bisa dikunjungi 50 orang sampai 200 orang di hari biasa. Sedangkan pada akhir pekan jumlah kunjungan bisa mencapai 200 orang hingga 1.000 orang. Malah pada libur Lebaran kemarin dalam lima hari ada 12.000 orang yang mengunjungi air terjun ini,” jelas Tri.

Head of Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Sapto Rachmadi menambahkan proses pendampingan oleh BCA akan dilakukan secara bertahap. Mulanya para warga akan dibekali cara pengelolaan dan pelayanan terbaik untuk para pengunjung. Setelah itu pembekalan untuk pemasaran dan pengembangan usaha lainnya akan dilakukan secara kesinambungan.

“Kami ingin menularkan strategi pengelolaan desa wisata yang sebelumnya berhasil dilakukan di Goa Pindul ke desa ini. Karena kami melihat potensi wisata ini sangat besar,” ujar Sapto.

Sapto mengatakan pengembangan SDM yang sebelumnya dilakukan di Desa Wisata Gua Pindul menjadi pengalaman yang ingin ditularkan ke desa wisata lainnya. Melalui Bakti BCA para pelaku dan pengelola desa wisata yang mengelola air terjun Sri Gethuk dan Gua Rancang Kencana ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

“Misal dibuat semacam paket wisata. Ditawarkan atau dipasarkan keluar Jogja, pasarnya sangat besar. Karena di Jakarta, sejumlah sekolah elit banyak yang mencatumkan pembelajaran hidup di desa. Ini bisa dimanfaatkan,” tandas Sapto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya