Solo (Espos)–Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof DR Soeharso Solo melepas 93 peserta program rehabilitasi cacat tubuh (difabel), Selasa (15/6) siang.
Pelepasan peserta rehabilitasi dihadiri unsur Dinas Sosial (Dinsos) Solo, LSM Talenta Solo, serta orangtua peserta program. Kepala BBRSBD Prof DR Soeharso, Drs Suhadi Msi, mengatakan, anggaran yang disediakan Kementerian Sosial tiap tahun, belum ideal untuk menjalankan program rehabilitasi.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Menurut dia, tiap tahunnya BBRSBD mendapat anggaran Rp 18 miliar. Dari jumlah itu, sebagian besar yakni Rp 11 miliar digunakan untuk biaya pegawai. Sisanya Rp 7 miliar baru digunakan untuk menjalankan program rehabilitasi kaum cacat tubuh. “Jumlah itu hanya mencukupi 70 persen kebutuhan ideal. Belum ideal memang. Tapi bila hanya untuk jalankan fungsi standar ya cukup, bisa jalan,” ungkapnya.
Suhadi menjelaskan, program rehabilitasi meliputi empat aspek yakni rehabilitasi medis, rehabilitasi pendidikan, rehabiloitasi vokational dan rehabilitasi sosial. Rehabilitasi medis meliputi upaya meningkatkan kemampuan bagian tubuh yang cacat dengan operasi atau penggunaan alat bantu.
Rehabilitasi pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan para peserta program. Sedangkan rehabilitasi vokational untuk meningkatkan keterampilan peserta seperti kemampuan menjahit dan komputer. Yang terakhir rehabilitasi sosial atau sikap dengan kegiatan-kegiatan rekreasi, permainan, kesenian, siraman rohani, aktualisasi diri, serta pembekalan karakter sukses.
kur