SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

BBM turun, membuat Organda Semarang bimbang menurunkan tarif angkutan kota.

Semarangpos.com, SEMARANG – Organisasi Angkutan Darat Kota Semarang, Jawa Tengah, masih galau memutuskan penurunan tarif angkutan kota (angkot) seiring penurunan harga bahan bakar minyak (BBM). Mereka mengaku masih membutuhkan waktu untuk memutuskan penurunan tarif itu.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

“Beri kami waktu. Ya, mungkin pekan depan untuk membahas penurunan tarif angkot. Harus kami bahas bersama-sama dulu,” kata Ketua Organda Kota Semarang, Wasi Darono, Selasa (12/4/2016).

Wasi mengaku Organda Kota Semarang sebenarnya merespons keinginan Presiden Joko Widodo agar tarif angkutan transportasi turun seiring dengan kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM per April 2016.

Namun, kata dia, kondisi di lapangan belum memungkinkan pengusaha angkot untuk langsung menurunkan tarif angkutan begitu harga BBM turun, sebab belum diikuti turunnya harga komoditas-komoditas lain.

“Harga BBM memang turun 3%. Tidak terlalu signifikan atau tidak terasa. Kalau mau dihitung, paling kami bisa menurunkan tarif antara Rp100-200,” katanya.

Di sisi lain, kata dia, harga-harga komoditas lain, terutama suku cadang kendaraan tidak ikut turun dan biaya operasional yang ditanggung kalangan pengusaha angkot juga tidak ikut berkurang.

Ia menjelaskan harga BBM hanya salah satu indikator penentuan tarif sehingga pengusaha angkot tidak bisa spontan menurunkan tarif jika indikator-indikator lainnya tidak ikut mengalami penurunan.

“Makanya, kami minta para pelaku usaha lainnya juga turut memberikan support terhadap kebijakan penurunan harga BBM yang dilakukan pemerintah dengan menurunkan harga komoditas dagangannya,” katanya.

Sekarang ini, kata Wasi, setidaknya ada 2.500-3.000 unit angkot yang beroperasi di wilayah Semarang dengan berbagai rute atau jurusan yang dilayani, baik kategori angkutan cabang maupun ranting.

“Namun, kami segera membahas bersama kawan-kawan pengusaha angkot, termasuk Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika mengenai penurunan tarif seiring penurunan harga BBM,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Kota Semarang, Agus Harmunanto, mengakui penurunan tarif angkot sejauh ini masih menunggu pembahasan karena penurunan tarif angkot tidak bisa begitu saja diterapkan.

“Penurunan harga BBM memang iya. Namun, ini [harga BBM] baru sedikit bagian dari [indikator] penentuan tarif. Sementara, harga suku cadang, biaya operasional masih tinggi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya