SOLOPOS.COM - Ilustrasi BBM Pertalite. (Dok. JIBI/Bisnis)

BBM terbaru jenis pertalite mulai dijual di Jogja

Harianjogja.com, JOGJA- Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite tidak menutup kemungkinan akan disesuaikan dengan mekanisme pasar. Sejak diperkenalkan kepada masyarakat pada 24 Juli lalu, Pertamina mengklaim penjualan bahan bakar beroktan RON 90 itu diterima luas di masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina, Muchamad Iskandar menyatakan, selama masa promo Pertamina akan mempertahankan harga Pertalite di kisaran Rp8.400 per liter.

Pertamina, lanjutnya, setidaknya akan mempertahankan harga tersebut hingga tiga bulan mendatang. ?Artinya, tidak tertutup kemungkinan harga Pertalite berubah sesuai fluktuasi harga minyak internasional.

Pertamina, sambung Iskandar, akan mengaplikasikan pola formulasi harga yang tidak jauh berbeda dengan Pertamax. Yakni, melakukan evaluasi harga secara berkala tiap beberapa waktu. Alasannya, harga minyak dunia saat ini cenderung labil.

“Kami akan mengikuti pola harga Pertamax, dua minggu kan bisa naik atau turun. [Pertalite] ini masa promo, kami jaga di angka itu dulu sampai beberapa bulan ke depan,” kata Iskandar di sela aktivasi uji pasar Pertalite di SPBU Lempuyangan, Jogja, Minggu (23/8/2015).

Iskandar memastikan, meskipun harganya bisa berubah, harga pertalite tidak akan melampaui harga pertamax. Bahan bakar dengan kode warna nozzle putih itu diposisikan berada di antara pertamax dan premium. Sehingga harganya tetap lebih murah dari pertamax dan lebih tinggi dari premium. “Ini tidk lepas dari fungsi pertalite sebagai alternatif pilihan bahan bakar dengan kualitas yang lebih baik dari premium,” ujarnya.

General Manager Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV Jateng-DIY, Kusnendar mengatakan, sejak rollout di wilayahnya pada 14 Agustus lalu, konsumsi pertalite terus menanjak.

Market share produk baru itu mencapai 10% di masing-masing SPBU yang menyediakan pertalite. Angka tersebut berasal dari peralihan konsumen premium.

“Rata-rata omzet pertalite di SPBU yang menyediakan mencapai 2.146 liter per hari. Beberapa SPBU bahkan bisa menghabiskan atas 3.000 liter per hari,” kata Kusnendar, di sela aktivasi uji pasar Pertalite di SPBU Lempuyangan, Jogja, Minggu (23/8/2015).

Untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah, terdapat sebanyak 36 SPBU yang menjual pertalite. Pasokan sementara ini didatangkan dari Depo Pertamina di Boyolali. Tahap selanjutnya, pasokan pertalite akan didistribusikan dari Depo di Pengapon (Semarang), Maos (Banyumas) dan Rewulu (Jogja).

“Kami harapkan September nanti Pengapon sudah siap. Maos harus siap pada Oktober karena ke depan jaringan SPBU yang menjual pertalite akan diperbanyak,” jelasnya. ?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya