SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI- Meskipun kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belum diberlakukan, banderol bensin di sejumlah pedagang eceran lebih dulu naik. Kenaikan berkisar sekitar Rp1.000 perbotol, sehingga harga bensin eceran menjadi Rp6.000.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang pedagang besin eceran di Jalan Merapi, Boyolali Kota, Eni, 30, mengatakan alasan lebih dulu menaikkan harga karena para pengecer dilarang kulakan menggunakan jiriken pada H-1 atau Sabtu (31/3/2012). Oleh karena itu, terhitung sejak Jumat (30/3), sejumlah pedagang memilih lebih dulu menaikkan harga bensin eceran.

“Sesuai pengumuman yang dipasang Pemkab Boyolali di seluruh SPBU, pada H-1 dilarang pembelian bensin menggunakan jiriken. Karena kami tidak bisa kulakan lagi, maka terpaksa harga bensin eceran kami naikkan karena stok terbatas. Memang banyak pembeli yang protes atas kemaika ini. Tapi karena sebagian pedagang lain juga sudah menaikkan harga, saya ikut saja,” kata Eni, ketika ditemui wartawan.

Namun tidak semua pedagang bensin eceran sudah menaikkan banderol.  Wasis, pedagang bensin eceran di Jalan Merapi, masih menjual dengan harga lama, yaitu senilai Rp5.000 perbotol. Dia baru menaikkan harga jika sudah ada pengumuman resmi dari pemerintah terkait harga BBM.

“Kalau sekarang harganya masih yang lama. Kalau umpamanya H-1 tidak boleh kulakan tidak apa-apa. Kami menghabiskan stok yang ada saja,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya