SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

BBM nelayan di Gunungkidul dikeluhkan, seorang nelayan mengaku dipersulit untuk mendapatkan premium di SPBU

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Nelayan di Pantai Ngadong, Desa Tepus, Kecamatan Tepus tidak bisa mendapatkan premium untuk melaut karena ditolak oleh petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akibatnya mereka harus membeli BBM eceran yang harganya lebih mahal dari harga yang ditetapkan secara resmi oleh pemerintah.

Salah seorang nelayan Rujimanto mengakui, Rabu (17/2/2016) malam sempat mendatangi SPBU di wilayah Duwet, Desa Mulo, Wonosari untuk membeli BBM. Namun upaya tersebut gagal karena ditolak petugas, padahal ia mengaku sudah berjalan sekitar 25 kilometer untuk sampai ke tempat tersebut.

“Tapi nyatanya bensin yang saya inginkan tidak bisa dibeli karena ditolak petugas. Biasanya tidak begini sulitnya membeli,” kata Rujimanto kepada wartawan, Kamis (18/2/2016).

Dia menjelaskan, alasan yang diungkapkan petugas saat itu, karena nelayan membawa jeriken saat membeli. Padahal menurut Rujimanto hal tersebut merupakan hal yang wajar karena di sekitar pantai tidak ada SPBU khusus untuk nelayan.

“Kalau tidak memakai jeriken, kami mau membeli pakai apa? Akibat penolakan ini, kami harus membeli bensin eceran yang harganya lebih mahal,” ungkap Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Gunungkidul itu.

Dia berharap pihak SPBU bisa memahami kalau nelayan harus menempuh jarak jauh agar bisa mendapatkan BBM. Dengan demikian, nelayan bisa mendapatkan bensin meski membelinya menggunakan jeriken. “Menurut saya, jawaban yang diberikan petugas tidak bermutu. Jika demikian, mending kami lapor ke Disperindagkop ESDM,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Disperindakop ESDM Supriyadi mengaku belum menerima keluhan dari nelayan. Namun berdasarkan catatan yang ada, khusus SPBU yang berada di Desa Mulo, Wonsaori memang belum mendapatkan rekomendasi untuk melayani nelayan.

Hal itu dikarenakan SPBU tersebut masih baru. “Coba beli di tempat lain, saya yakin pasti akan diterima dan tidak ada masalah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya