SOLOPOS.COM - Konsumen membeli bahan bakar pertalite di SPBU Gumulan, Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jumat (14/8/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos/dok)

BBM jenis baru pertalite akan terus diuji coba secara bertahap di Jateng dan DIY.

Solopos.com, SOLO — PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jateng-DIY akan melakukan uji coba penjualan pertalite tahap II di SPBU Solo Baru (Soba) pada Sabtu (22/8/2015). Rollout atau uji coba ini akan terus dilakukan secara bertahap dan ditargetkan sekitar 62 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jateng-DIY akan menjual pertalite hingga akhir tahun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

External Relations Manager PT Pertamina MOR IV, Roberth Marchelino Verieza Dumatubun, menyampaikan pada Sabtu dan Minggu (23/8/2015) akan dilakukan rollout tahap II. Dia menyampaikan rollout pada Minggu akan diadakan di SPBU Lempuyangan, Jogja. Menurut dia, pelaksanaan rollout tidak serempak karena menunggu kesiapan masing-masing SPBU.

Rollout yang dilakukan pada Sabtu dan Minggu itu merupakan SPBU COCO [Company Operation Company Owner] yang dioperasikan anak perusahaan Pertamina, Pertamina Ritail. Hingga saat ini sudah ada sekitar 36 SPBU di Jateng-DIY yang menjual pertalite dan akan terus ditambah,” ungkap Roberth kepada Solopos.com, Kamis (20/8/2015).

External Relations PT Pertamina MOR IV, Reno Fridaryanto, menyampaikan sebelum menjual pertalite ada beberapa hal yang harus disiapkan SPBU, seperti menyediakan tangki timbun, jaringan pipa, nozzle hingga materi promosi mengingat pertalite merupakan bahan bakar minyak (BBM) jenis baru.

Pengawas SPBU Veteran Tipes, Pandu Nur Yafie, mengatakan hingga saat ini masih melakukan persiapan penjualan BBM yang memiliki research octane number (RON) 90 itu. Dia mengatakan persiapan ditarget selesai akhir Agustus dan mulai dijual pada awal September 2015.

“Pertalite akan menggunakan tangki timbun yang sebelumnya digunakan untuk premium dan saat ini sedang dibuat jaringan pipa baru. Tangki timbun premium yang digunakan karena ada dua sehingga salah satunya bisa dialihkan untuk pertalite,” ujar Pandu saat ditemui secara terpisah.

Dia menjelaskan premium memiliki dua tangki timbun dengan kapasitas 30 kilo liter (KL) dan 20 KL. Menurut dia, yang fungsinya dialihkan adalah tangki timbun dengan kapasitas 20 KL. Meski ada perubahan fungsi tangki, dia mengatakan tidak akan mengganggu penjualan premium karena rata-rata penjualan harian adalah 16 KL.

Pandu  mengatakan belum mengetahui potensi penjualan pertalite. Meski begitu, dia menilai BBM jenis baru ini akan diterima karena memiliki RON yang lebih tinggi dari premium dan disparitas harga juga kecil, yakni Rp1.000/liter.

“Penjualan pertamax trennya terus meningkat. Hal ini menunjukkan masyarakat semakin menginginkan produk yang berkualitas jadi kemungkinan pertalite bisa diterima dengan baik. Apalagi sudah ada konsumen yang menanyakan waktu penjualan pertalite,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya