SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Budayawan Kulonprogo, Ki Suparman mengkritik kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Aksi penolakan kenaikan harga BBM itu, katanya, dilakukan seluruh lapisan masyarakat.

Menurutnya, teori kedaulatan rakyat menyatakan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat sehingga pemerintah harus mendengar keinginan rakyat. “(Tuntutan) Ini amanah rakyat dan pemerintah harus mendengarkan tuntutan itu. Seluruh budayawan di Indonesia menolak kebijakan (kenaikan harga BBM) tersebut. Sebab, kenaikan harga BBM akan berdampak pada naiknya jumlah kemiskinan,” ungkap Ki Suparman kepada Harian Jogja, Selasa (27/3).

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Ia menambahkan, jika pemerintah berkukuh menaikkan harga BBM, dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat kecil. Adapun masyarakat yang memiliki penghasilan besar tidak akan terdampak dengan kenaikan harga BBM. “Kekayaan dan sumber daya alam di Negeri ini sangat besar. Apa-apa ada. Hanya, pemerintah mengelolanya dengan tidak benar. Lalu kenapa rakyat kecil yang harus terus digencet?,” kritiknya.

Kalaupun tidak ada jalan lain harga BBM harus naik, menurut Ki Suparman, Presiden SBY harus turun karena sudah tidak berpihak lagi kepada masyarakat kecil. “Dulu saat kampanye, SBY bilang, jangan bohongi rakyat. Sekarang? Seharusnya subsidi untuk rakyat ditambah bukan justru dikurangi. Kalaupun harga BBM harus naik, maka SBY harus turun,” pungkasnya. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya