SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

BBM jenis baru, Pertalite, menggeser popularitas Premium sehingga Organda Jateng pun mengeluh.

Semarangpos.com, SEMARANG — Organisasi Perusahaan Nasional Angkutan Bermotor di Jalan Raya atau lebih kondang dengan sebutan Organisasi Angkutan Darat alias Organda mengeluhkan berkurangnya ketersediaan Premium di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Seperti diberitakan sebelumnya, ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) Premium di sejumlah SPBU berkurang seiring meningkatnya popularitas BBM jenis baru, Pertalite. Kondisi tersebut rupanya menyulitkan anggota Organda Jawa Tengah (Jateng) hingga berharap pemerintah turun tangan memberikan solusi.

“Tidak semua angkutan umum menggunakan solar. Untuk angkutan umum dalam kota banyak yang menggunakan Premium,” kata Wakil Ketua Organda Jateng Bidang Organisasi Dedi Sudiardi di Semarang, Selasa (20/9/2016).

Diakuinya, sampai saat ini para pengemudi angkutan umum masih mudah dalam memperoleh Premium. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan jika penyaluran Premium terus dikurangi maka akan berdampak pada sulitnya para pengemudi angkutan umum memperoleh BBM jenis tersebut.

Oleh karena itu, jika memang pemerintah melalui Pertamina secara bertahap akan mengurangi penyaluran Premium diharapkan ada solusi dari kepada pengusaha angkutan umum. “Solusi bisa dalam bentuk apapun, harapan kami solusi ini berbentuk subsidi. Dengan demikian tidak perlu ada kenaikan tarif,” katanya.

Dengan subsidi pembelian BBM Pertalite, pemerintah tidak perlu menaikkan tarif angkutan umum. Di sisi lain, pemilik angkutan umum juga tidak terbebani dengan adanya perpindahan BBM ini.

Pihaknya juga berharap jika Premium dihilangkan dan diganti dengan Pertalite agar dilakukan secara bertahap sehingga tidak menyulitkan para pemilik kendaraan umum. Sebelumnya, Pertamina memastikan tidak menghilangkan Premium. Berkurangnya penyaluran Premium di sejumlah SPBU karena mengikuti selera pasar.

Retail Fuel Marketing Pertamina MOR IV Umar Chotib mengatakan pada dasarnya Pertamina tidak mengurangi penyaluran Premium di pasaran. Volume konsumsi Premium yang terus menurun akibat meningkatnya konsumsi Pertalite dan Pertamax yang membuat pengelola memilih lebih banyak menyediakan kedua bahan bakar minyak beroktan tinggi dan tanpa timbale itu.

“Kondisi ini memang alami, penurunan volume konsumsi Premium ini berkurang dengan sendirinya,” katanya.

Diakuinya, jika dibandingkan dengan Juli 2016 lalu konsumsi Premium mengalami penurunan 3.000 kl/hari-4.000 kl/hari akibat popularitasnya tergeser BBM jenis baru, Pertalite. Jika pada Juli lalu konsumsi masih pada kisaran 9.000 kl/hari maka untuk saat ini turun menjadi 5.000 kl/hari.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya