SOLOPOS.COM - Uji pasar BBM Pertalite di SPBU kawasan Gedebage, Bandung, Jumat (24/7/2015). (Rachman/JIBI/Bisnis)

BBM baru mulai diujikan di DIY.

Harianjogja.com, JOGJA—Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite mulai diujicobakan di tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di DIY, Jumat (14/8/2015).

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Marketing Branch Manager Pertamina DIY dan Surakarta Freddy Anwar mengungkapkan, tiga SPBU tersbut yakni SPBU Lempuyangan, SPBU Sultang Agung, dan SPBU Semaki. Pertalite dijual dengan harga Rp8.400 per liter terpaut Rp1.000 dari harga premium Rp7.400 per liter.

“Hari ini sifatnya uji coba dulu. Kami ingin melihat animo masyarakat terhadap bahan bakar khusus ini,” ujar dia kepada wartawan di SPBU Lempuyangan, Jogja, Jumat (14/8/2015).

Freddy menjelaskan, uji coba ini tidak hanya dilakukan di DIY tetapi juga di Jawa Tengah. Tota ada 16 SPBU yang ikut uji coba pertalite dengan rincian enam SPBU di Semarang, lima SPBU di Soloraya, tiga SPBU di DIY, dan dua SPBU di Kedu. Pada tahap uji coba ini, setiap SPBU dikirimi 16 kilo liter (KL) pertalite, atau tota 256 KL di mana 48 KL untuk wilayah DIY.

“Karena ini jenis bahan bakar khusus maka tidak ada jatah per SPBU. Pasokan kami sesuaikan dengan permintaan pasar,” ujar dia.

Ia menilai, animo masyarakat cukup baik. Dari hasil uji coba di SPBU Lempuyangan, selama tiga jam mulai pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB tercatat sudah ada 60 transaksi dengan total 650 liter bahan bakar dengan nilai oktan 90 itu yang terjual. Ia berharap, respon masyarakat sebaik di Jakarta di mana dalam rentang waktu satu bulan, pertalite sudah memiliki share 10%.

“Kami juga menargetkan SPBU yang menjual pertalite semakin bertambah,” ungkap dia.

Sampai akhir Agustus, di wilayah DIY ditargetkan bisa mencapai 10 SPBU yang menjual pertalite. Sementara, untuk Jateng dan DIY diharapkan bisa mencapai 50 SPBU sampai akhir Agustus.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) DIY Siswanto mengatakan, sebagai operator di lapangan, Hiswana Migas siap melaksanakan kebijakan Pertamina. Keluarnya pertalite bertujuan untuk mengurangi premium namun tidak sampai menghapus premium.

“Kami berharap, sampai tahun depan, 95 SPBU di DIY ditargetkan bisa menjual pertalite,” ujar dia.

Ia mengatakan, prospek penjualan pertalite di DIY cukup baik. Pasalnya, selama tiga jam uji coba dari pukul 06.00-09.00 WIB sudah terjual 650 liter. Ia yakin, minat masyarakat akan tinggi terutama masyarakat yang ingin bahan bakar yang lebih baik dari premium namun tidak semahal pertamax.

Salah satu pelanggan SPBU Lempuyangan Supriyanto mengatakan, awalnya tidak mengetahui jika pertalite mulai diujicobakan Jumat. Begitu memasuki SPBU Lempuyangan, ia melihat sudah ada pertalite sehingga memutuskan untuk memakai pertalite.

“Harga memang terpaut Rp1.000 dari premium. Tapi tidak masalah karena mesin lebih awet sehingga hitungannya lebih murah,” ujar dia.

Berbeda dengan Said yang mengaku tetap menggunakan premium. Harga yang lebih mahal menjadi alasan utamanya. “Harganya mahal, jadi saya tetap pilih premium,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya