SOLOPOS.COM - Uji pasar BBM Pertalite di SPBU kawasan Gedebage, Bandung, Jumat (24/7/2015). (Rachman/JIBI/Bisnis)

BBM baru untuk pertalite mendapat sambutan pasar yang baik.

Harianjogja.com, JOGJA—Sejak diujipasarkan sepekan lalu, konsumsi bahan bakar khusus jenis pertalite mendapatkan sambutan baik di pasaran. Penjualan pertalite dinilai laris.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Marketing Branch Manager Pertamina DIY dan Surakarta Freddy Anwar mengungkapkan, konsumsi pertalite di DIY sudah mencapai 10 kilo liter (KL) per hari. Menurutnya, hal itu mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap jenis baru bahan bakar ini sangat baik. “Penjualannya sejauh ini bagus. [Pertalite] laris [di pasar],” ujar dia kepada Harianjogja.com, Jumat (21/8/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Freddy mengungkapkan, saat ini pertalite diujicobakan di tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di DIY yakni di SPBU Lempuyangan, SPBU Semaki, dan SPBU Sultan Agung. Ia berharap, share penjualan pertalite menunjukkan hasil yang bagus seperti uji coba yang dilakukan di Jakarta. “Selama satu bulan uji coba [di Jakarta], share pertalite itu sudah 10 persen. Prospeknya bagus,” ujar dia.

Saat ini, di DIY baru terdapat tiga SPBU yang menjual bahan bakar dengan nilai oktan 90 ini. Sampai akhir Agustus 2015, diharapkan ada penambahan tujuh SPBU di DIY yang menjual bahan bakar yang dijual Rp8.400 per liter ini. Sementara, untuk Jateng dan DIY diharapkan bisa mencapai 50 SPBU sampai akhir Agustus.

“Untuk uji coba, ada 16 SPBU di Jateng [13 titik] dan DIY [tiga] yang menjadi lokasi uji coba,” imbuh dia.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (Hiswana Migas) DIY Siswanto mengatakan, memasuki 2016 diharapkan seluruh SPBU DIY sudah menjual pertalite. Bahan bakar khusus ini membuat pilihan konsumen lebih bervariasi. Pertalite dinilai cocok bagi konsumen yang ingin bahan bakar yang lebih baik dari premium (nilai oktan 88) namun dengan harga di bawah pertamax (nilai oktan 92). Premium dijual Rp7.400 per liter, sedangkan pertamax dijual Rp9.550 per liter.

“Seluruh SPBU di DIY siap untuk mendukung kebijakan dari Pertamina dan menjual pertalite,” ungkap dia.

Menurutnya, pengusaha SPBU di DIY sudah siap untuk menjual pertalite. Misalnya, bagi SPBU yang memiliki dua tangki untuk premium, bisa mengalihfungsikan salah satu tangki untuk pertalite.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya