SOLOPOS.COM - Puluhan pelaku UMKM Sragen mengikuti pelatihan pengemasan produk dan pemasaran online di Balai Diklat Disnaker Sragen, Kamis (12/11/2020). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sragen dan Bank Syariah Sragen meluncurkan aplikasi pasar daring atau market place bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Sragen. Pasar online bernama Baznas Mart ini diluncurkan di Balai Diklat Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sragen, Kamis (12/11/2020).

Baznas Mart merupakan fasilitas berjualan online untuk pelaku UMKM Sragen yang menjadi binaan Baznas Sragen dan bank syariah milik Pemkab Sragen itu. Sebagai tahap awal, Baznas merekrut 30 pelaku UMKM yang dilatih tentang teknis pengemasan dan pemasaran online. Mereka yang nantinya bisa mendapatkan akses menggunakan Baznas Mart tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aplikasi market place tersebut diluncurkan Ketua Baznas Sragen, Untung Mardikanto, didampingi Direktur Utama PT BPR Sukowati (BPRS) Sragen, Fakhruddin Nur. Untung menyampaikan pelatihan pengemasan dan pemasaran online itu penting bagi UMKM.

Selamat! 4 Perpustakaan di Sragen Raih Akreditasi A

“Baznas Mart itu menjembatani pengusaha yang mengikuti pelatihan itu dengan konsumen. Ide ini diadopsi Baznas pusat yang disebarkan ke seluruh Indonesia. Kalau di Baznas pusat itu namanya Pasar Halal. Sebelumnya UMKM ini sudah mengikuti pelatihan,” ujarnya.

2 Model Pemasaran

Dirut BPRS Sragen, Fakhruddin Nur, menambahkan berdasarkan hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) per Mei 2020, ada penurunan penjualan UMKM sampai 94,6% di saat pandemi. Namun, ada pengusaha lain yang justru meningkat omzetnya sampai 200% karena menggunakan dua model pemasaran, yakni offline (luring) dan online (daring).

“Nah, 30 pelaku UMKM itu rata-rata masih melakukan pemasaran offline sehingga dampaknya terasa cukup berat. Untuk meningkatkan omzet UMKM maka kami bersama Baznas memfasilitasi adanya pasar online berupa Baznas Mart itu. Selain itu, kami juga menyediakan pinjaman modal usaha sampai Rp50 juta bagi masyarakat berkebutuhan rendah (MBR),” jelasnya.

Undang 1.200 Tamu, Hajatan di Sragen akan Digelar Drive Thru

Dia menerangkan pelatihan itu dibiayai BPRS karena selama ini pihaknya juga bergerak untuk memberi akses permodalan bagi pelaku UMKM. Pinjaman modal itu, sebut dia, ada yang tanpa agunan atau dengan margin yang ringan. Pelatihan UMKM tersebut diadakan dengan menggandeng Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Alang-alang Tumbuh Subur Boyolali.

Pelaku UMKM batik asal Dalangan, Desa Kliwonan, Masaran, Sragen, Priyo, mengaku belum pernah memasarkan produknya secara daring. Dia menggeluti usaha batik sejak tiga tahun terakhir dan pemasarannya sudah tembus luar Jawa. “Pemasaran kami masih offline, yakni dengan adanya reseller di luar Jawa. Mungkin para reseller itu sudah pakai sistem online, tetapi saya sebagai produsen malah belum. Dengan pandemi ini, kami terkena dampaknya karena dua bulan sudah tidak produksi dan permintaan sekali dalam sepekan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya