SOLOPOS.COM - Kepala Desa Pranggong, Andong, Boyolali, Wagimin, memperlihatkan hasil tani pisang mulyo chavendish fhia-17 pada bazar UMKM dan hasil tani di bazar UMKM dan hasil tani di lapangan Desa Pranggong pada Jumat (1/4/2022). Beberapa produk yang dipamerkan di bazar tersebut ada kue cucur, kue rangin, pisang cavendish serta produk olahan pisang seperti bolu pisang cavendish, keripik pisang. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALIPemerintah Desa (Pemdes) Pranggong, Andong, Boyolali, menggelar bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan juga pameran hasil tani. Kegiatan tersebut digelar di lapangan Desa Pranggong, Andong, Boyolali, Selasa–Kamis (29/3/2022-28/4/2022).

Beberapa produk yang dipamerkan di bazar tersebut, seperti kue cucur, kue rangin, pisang cavendish serta produk olahan pisang seperti bolu pisang cavendish, keripik pisang. Kemudian, ada bibit pisang cavendish dan pisang mulyo cavendish fhia-17.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak hanya produk UMKM, bazar UMKM dan hasil tani Desa Pranggong saat bulan puasa juga tersedia menu takjil. Bazar dibuka mulai pukul 15.00 WIB.
Kepala Desa (Kades) Pranggong, Wagimin, mengatakan bazar tersebut diadakan dengan tujuan membangkitkan geliat dan semangat pelaku UMKM di Desa Pranggong di masa pandemi.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Komplet, Kampung Seni hingga Kampung Kopi Ada di Banyuanyar Boyolali

“Guna menumbuhkan ekonomi dan mengurangi pengangguran, kami selaku pemdes memberikan solusi agar produk UMKM warga tetap bisa laku dan terjual pada bulan Ramadan,” jelas dia saat ditemui wartawan di lokasi bazar, Jumat (1/4/2022).

Selain pandemi Covid-19, lanjut Wagimin, persoalan yang dihadapi para pelaku UMKM, yakni harga minyak goreng yang dinilai semakin mahal. Terlepas dari hal itu, harga keripik pisang hanya dijual murah.

“Para pelaku UMKM berharap supaya harga minyak goreng bisa murah. Selanjutnya, bisa mudik. Sehingga para pemudik nanti bisa membeli produk-produk UMKM untuk oleh-oleh ke tanah perantauan,” kata dia.

Baca Juga: Banyuanyar Village Tour Padukan Merti Desa dan Wisata Kopi Boyolali

Pembuat keripik pisang di Desa Pranggong, Tri Wahyuni, mengatakan produk keripik pisangnya telah ia pasarkan ke luar kota hingga luar negeri. Harga keripik pisangnya ia banderol dengan harga Rp50.000–Rp60.000 per kilogramnya.

“Produk keripik pisang kepiko telah dipasarkan pertama di wilayah Boyolali. Kedua di area Jabodetabek, Semarang, dan sekitarnya. Pernah juga ke luar negeri seperti Malaysia. Biasanya orang balik kampung terus buat oleh-oleh,” kata Tri.

Lebih lanjut, Tri berharap dengan adanya bazar murah yang diadakan Pemdes Pranggong dapat membuat dagangannya makin dikenal.
“Kalau makin dikenal, nanti dagangan saya makin banyak dibeli orang sehingga makin laris,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya