SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar Juliyatmono tengah mencoba durian lokal di salah satu stan penjual di Bazar dan Festival Durian di Waduk Gondang, Kecamatan Kerjo pada Senin (6/2/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pengunjung langsung menyerbu bazar dan festival durian yang digelar di Waduk Gondang, Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar di hari pertama, Senin (6/2/2023). Bupati Karanganyar, Juliyatmono, yang membuka bazar dan festival tersebut.

Hadir di kegiatan itu Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Maryadi Utama; Kepala Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko P; perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto; dan jajaran Forkopimda setempat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ribuan durian lokal dikenal dengan brand ketan, mentega, dan susu ini dijual murah di bazar itu. Harga durian termurah Rp25.000 per buah dan tertinggi hanya Rp60.000 per buahnya.

Kades Gempolan merangkap ketua panitia, Suhardi, mengatakan bazar dan festival durian merupakan kali kedua digelar di wilayahnya. Kegiatan pertama digelar di 2022 lalu. Kala itu perputaran uang hasil penjualan durian selama tiga hari festival berhasil mencapai Rp3 miliar.

Di tahun ini, panitia berharap perputaran uang yang berhasil dicapai minimal seperti tahun lalu, meskipun dari sisi pengunjung tak seramai kemarin. Waktu itu di hari bazar nilai transaksi yang dibukukan Rp1,5 miliar. Pengunjung membeludak hingga terjadi kemacetan parah di jalan menuju lokasi bazar.

“Dulu dibuka saat weekend. Sekarang hari biasa. Mudah-mudahan bisa sama lah seperti tahun lalu, ” kata dia dijumpai di sela pembukaan bazar dan festival.

Suhardi mengatakan bazar dan festival durian ini akan digelar sampai Kamis (9/2/2023) besok. Terdapat 30 pedagang durian terlibat di kegiatan ini. Mereka petani durian di Gempolan, Jantirejo, dan Ganten. Kemudian ada 42 UMKM dan lima stan mainan.

Durian yang dijual hasil bumi petani setempat. Jenis durian ini dikenal dengan dengan nama ketan, susu, dan mentega. Ada pula dijual durian montong, musangking, dan matahari lokal Gempolan.

“Pengunjung sudah banyak datang ke bazar sini. Mereka dari daerah luar Kerjo. Ada yang makan di tempat dan dibawa pulang,” katanya.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengapresiasi gelaran bazar dan festival durian yang digelar Pemerintah Desa Gempolan. Kegiatan ini dinilai akan meningkatkan perekonomian warga setempat. Di sisi lain juga semakin mengenalkan durian lokal asli Gempolan yang tak kalah dengan daerah lain.

“Durian Gempolan ini khas sekali. Legit, manis, dan ada sedikit pahit. Saya sendiri suka yang jenisnya ketan. Itu tadi legit, manis, dan sedikit pahit,” katanya yang mencanangkan Desa Gempolan sebagai pintu masuk market durian lokal di Karanganyar.

Salah satu petani durian Gempolan yang membuka stan di bazar ini adalah Menuk. Ia memiliki tiga jenis durian baik ketan, mentega, dan matahari. Durian lokal ini banyak diburu karena memiliki cita rasa yang khas. “Yang sudah mencoba pasti akan tahu bedanya durian Gempolan dengan daerah lain,” katanya.

Dia menjual durian termurah Rp25.000/buah. Ia mengklaim duriannya matang di pohon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya