SOLOPOS.COM - : Tempat praktik bidan Snt di kompleks Balai Desa Manang, Grogol, Sukoharjo, Selasa (17/4) sepi.

SEPI -- Tempat praktik bidan Snt di kompleks Balai Desa Manang, Grogol, Sukoharjo, Selasa (17/4/2012) terlihat sepi. (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

SUKOHARJO – Bidan Desa Manang, Grogol, Sukoharjo bernisial Snt yang diduga melakukan malapraktek karena pembantunya memberi minum air susu formula tercampur zat pembersih lantai, terancam sanksi. Karena Snt yang bertanggung jawab di poliklinik itu diduga teledor.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kami telah memanggil bidan itu dan dimintai keterangan tim pelayanan kesehatan (Yankes). Nanti kami tentu menunggu hasil pemeriksaan yang staf saya. Yang jelas dia bisa kena sanksi, minimal teguran karena telah teledor,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Guntur Subiyantoro, Selasa (17/4/2012). Seperti diwartakan sebelum ini, seorang bayi berusia satu hari diduga menjadi korban kecelakaan kerja atas kelalaian yang dilakukan pembantu bidan dalam memasukkan susu yang bercampur dengan pembersih lantai. Akibat kelalaian itu, mulut sang jabang bayi mengalami kemotrauma sehingga harus dirawat intensif di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

Lebih lanjut Guntur mengutarakan seharusnya cairan pembersih lantai yang diduga tercampur pada susu itu tidak diletakkan berdekatan dengan obat-obatan. Bahkan Guntur menilai kejadian itu sebagai hal ngawur sehingga mengakibatkan kejadian fatal. Hal lain yang menjadi pertanyaan pihaknya adalah langkah bidan yang memberi susu formula kepada bayi yang baru lahir. Sebab pihaknya telah menyosialisasikan agar tenaga medis melakukan inisiasi usia dini terhadap bayi yang baru lahir. Dengan demikian, papar dia, bagitu bayi lahir langsung ditaruh di dada ibunya agar mencari puting ibunya. Dengan langkah itu bayi akan terbiasa meminum air susu ibu (ASI) secara eksklusif hingga paling tidak berumur enam bulan sesuai anjuran dinas kesehatan.

“Mengapa, bayi yang baru berusia 2 jam kok langsung diberi susu formula. Di sini kok malah tidak dilakukan proses inisiasi untuk mengajarkan bayi meminum ASI?” tegasnya. Ditanya apakah pihaknya menemukan ada kemungkinan bidan bekerja sama dengan produsen susu formula tertentu, Guntur mengaku belum melihat indikiasi tersebut. Namun dia mengakui kadang produsen susu formula tertentu memprovokasi tenaga medis untuk menggunakan atau memberikan produknya agar diberikan kepada bayi yang baru lahir.

Sementara itu Snt yang coba ditemui di ruang kerjanya kemarin tak ada di tempat. Secara terpisah, Kepala Desa Manang, Grogol, Sukoharjo, Heru SN mengatakan pihaknya mengaku tak tahu persis musibah itu. Namun sepengetahuannya, Snt yang telah bertahun-tahun praktik di Manang belum pernah mengalami musiban semacam ini. “Sekarang persoalan ini sudah ditangani DKK dan tadi bidan juga sudah dipanggil ke sana. Silakan konfirmasi ke DKK,” tegas dia. Guntur menambahkan di matanya, bidan Snt dinilai sebagai bidan kreatif yang rajin. Dia juga mengakui selama berpraktik bertahuin-tahun, Snt dinilai belum pernah melakukan kesalahan fatal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya