Solopos.com, SOLO–Viralnya bayi berusia tujuh bulan yang diberi kopi susu sachet oleh ibunya sampai juga ke telinga Presiden Jokowi Widodo (Jokowi).
Jokowi meminta kader posyandu dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bertindak lebih cepat menangani masalah-masalah di lapangan.
Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS
Sentilan ini disampaikan oleh Jokowi saat membuka Rakernas Program Banggakencana dan Penurunan Stunting, 25 Januari 2023 pagi WIB. “Kita lihat kemarin yang ramai, bayi berusia tujuh bulan diberi kopi susu sachet oleh ibunya. Soalnya yang ada di banyangan [ibunya] itu susu,” kata Jokowi dilansir dari siaran langsung Sekretariat Presiden.
“Hati-hati terkait hal ini, oleh sebab itu yang namanya penyuluhan, penyuluhan, penyuluhan itu penting,” sambung dia.
Orang No. 1 di Tanah Air tersebut juga mengatakan organ-organ bayi masih rawan, sehingga makanan yang diberikan tidak boleh sembarangan. Dalam pidato pembuka Rakernas itu pula Jokowi menyinggung polisi yang turun tangan untuk menemui ibu si balita tersebut. Padahal menurut Jokowi, orang yang seharusnya bertanggung jawab atas hal ini adalah kader posyandu atau kader BKKBN.
“Saya baca, polisi yang kemudian menemui orang tua bayi. Padahal seharusnya yang benar adalah kader posyandu dan kader BKKBN,” tambah Jokowi.
Sebelumnya viral seorang ibu yang memberi anaknya kopi susu sachet karena menganggap di dalam kopi susu tersebut sudah ada susunya. “Bayi minum kopi Good Day kan ada susunya dari pada dikasih susu Frisian Flag katanya ndak ada susunya. Kemarin bayi BAB [buang air besar] 10 kali sehari alhamdulillah sejak minum susu, kopi sekarang sembilan kali sehari,” tulisnya dalam video yang viral beberapa waktu lalu tersebut.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
