SOLOPOS.COM - Bayi laki-laki yang dibuang di persawahan di Tangkisan Pos, Jogonalan saat berada di Puskesmas 1 Jogonalan, Kamis (25/6/2020). Kepala Desa (Kades) Tangkisan Pos, Parjono Santoso tertarik mengadopsi bayi malang tersebut. (Ponco Suseno/Solopos)

Solopos.com, KLATEN – Warga Tangkisan Pos, Kecamatan Jogonalan, Klaten digegerkan dengan penemuan bayi laki-laki terbungkus plastik warna hitam di persawahan di Jl. Tangkisan Pos-Titang, Kamis (25/6/2020) pukul 13.30 WIB. Kepala Desa (Kades) Tangkisan Pos, Parjono Santoso yang menyelamatkan bayi laki-laki tersebut langsung tertarik mengadopsinya.

Penemuan Bayi Laki-Laki di Selokan Tawangmangu Karanganyar, Anak Siapa?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, keberadaan bayi laki-laki di persawahan itu kali pertama seorang petani di Tangkisan Pos, Sayono. Saat petani tersebut mengayuh sepeda onthel menuju ke ladangnya, Sayono mendengar tangisan bayi di bawah pohon talok.

Kondisi bayi terbungkus plastik hitam dengan alas kaus berwarna hitam. Saat didekati, suara tangisan bayi itu semakin kencang. Saat ditemukan, kepala bayi masih tertutup plastik. Namun kaki dan tangannya terlihat sering bergerak.

Ada Bocah 12 Tahun Positif Covid-19, Pelonggaran Aturan New Normal Anak-Anak Solo Dievaluasi

“Awalnya saya kira boneka. Begitu mendengar suara tangisannya yang semakin kencang, ternyata seorang bayi laki-laki. Di awal penemuan itu, kaki dan tangannya sering gerak-gerak. Lantaran saya tak berani lebih dekat lagi, saya memanggil anak muda yang ngeplek burung merpati. Saya kasihan melihat bayi itu. Di tengah-tengah itu, pak kades juga sedang melintas di lokasi kejadian. Selanjutnya, bayi itu dibawa pak kades ke Puskesmas Jogonalan,” kata Sayono, saat ditemui wartawan di Tangkisan Pos, Jogonalan, Kamis (25/6/2020).

Diadopsi Kades

Terpisah, Kades Tangkisan Pos, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Parjono Santoso, mengatakan saat menemukan bayi laki-laki itu, dirinya ingin arisan di Desa Titang. Lantaran melihat bayi yang malang dibuang di tengah persawahan di siang bolong, Parjono Santoso langsung fokus menyelematkan bayi. Parjono Santoso membawa bayi tersebut ke Puskesmas 1 Jogonalan.

Mahasiswa Bantul Tembak Mantan Pacar Gegara Cemburu Lihat Boncengan Sama Cowok Lain

“Saya langsung bawa ke Puskesmas sini [Puskesmas 1 Jogonalan]. Bayinya sehat. Info dari Puskesmas, bayi ini baru saja dilahirkan [dengan tali pusar belum terpotong]. Ini saya akan adopsi sendiri meski saya sudah punya tiga anak. Soal makan dan minum [serta mencukupi kebutuhan lainnya], saya percaya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Rezeki sudah diatur Tuhan Yang Maha Esa. Istri, anak, dan cucu saya mendukung jika saya mengadopsi bayi ini,” katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, bayi laki-laki yang dibuang di persawahan di Tangkisan Pos itu memiliki berat badan tiga kilogram dan panjang badan sekitar 46 cm. Saat ditemukan, bayi tersebut dalam kondisi sehat.

Tercemar Bakteri, Kementan Musnahkan Jamur Enoki Asal Korsel

Saat ditemukan, kulit bayi muncul bintik-bintik warna merah. Hal itu disebabkan bayi terkena sinar matahari di siang hari. Jajaran Polsek Jogonalan yang dipimpin Wakapolsek Jogonalan, Iptu Rudi, juga datang ke Tangkisan Pos guna menggali informasi terkait penemuan bayi laki-laki tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya