SOLOPOS.COM - Bayi kembar siam Rahma-Rahmi ditengok Gubernur Sumsel Alex Noerdin (tengah) yang didampingi Eliza Alex Noerdin (kanan) di Rumah Sakit Moehamad Husein Palembang, Sumsel, Rabu (12/6/2013). Rahma dan Rahmi yang baru berusia satu tahun itu menjalani operasi pemisahan, Minggu (7/7/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Feny Selly)

Bayi kembar siam Rahma-Rahmi ditengok Gubernur Sumsel Alex Noerdin (tengah) yang didampingi Eliza Alex Noerdin (kanan) di Rumah Sakit Moehamad Husein Palembang, Sumsel, Rabu (12/6/2013). Rahma dan Rahmi yang baru berusia satu tahun itu menjalani operasi pemisahan, Minggu (7/7/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Feny Selly)

Bayi kembar siam Rahma-Rahmi ditengok Gubernur Sumsel Alex Noerdin (tengah) yang didampingi Eliza Alex Noerdin (kanan) di Rumah Sakit Moehamad Husein Palembang, Sumsel, Rabu (12/6/2013). Rahma dan Rahmi yang baru berusia satu tahun itu menjalani operasi pemisahan, Minggu (7/7/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Feny Selly)

Solopos.com, PALEMBANG — Bayi kembar siam Fayqa Rahma dan Sabrina Fayqa Rahmi atau kerap diberitakan sesuai nama panggilan mereka Rahma-Rahmi dikabarkan semakin membaik setelah menjalani operasi pemisahan  di Rumah Sakit Moehammad Hoesin Palembang, Mingu (7/7/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Setelah operasi pemisahan dinyatakan sukses, capaian serupa juga dicatatkan saat operasi lanjutan untuk membuang kotoran di perut Rahma yang menumpuk dan sulit dikeluarkan dari organ pencernaannya, Kamis (11/7/2013). Kondisi kedua bayi itu pun, Jumat (12/7/2013) pun dinyatakan Zulkifli selaku dokter ketua tim anestesi operasi pemisahan Rahma-Rahmi di Palembang telah membaik.

“Karena sudah bisa buang air besar luka jahitan dekat anus menjadi kotor, sehingga pada operasi tersebut dibuatkan lubang pembuangan di perut atau kolostomi,” terangnya.

Menurut dia, operasi yang berlangsung sejak pukul 17.45 WIB hingga Magrib diawali dengan tindakan anestesi umum, setelah itu fiksasi external dilepaskan, kemudian setelah Magrib dilakukan laparatomi ulang dan pembuatan kolostomi. Pada pukul 19.50 WIB tutup kulit.

“Pada pukul 19.55 WIB pemasangan kolostomi selesai hingga pukul 20.45 WIB dilanjutkan dengan pemasangan fiksasi eksternal kembali,” lanjut dia. Karena pascaoperasi selama tiga jam itu kondisi Rahmadan Rahmi kian membaik maka alat bantuan pernapasan ventilator yang dipasang di kedua bayi itu pun sudah dilepas.

Dokter ketua umum operasi pemisahan Rahma-Rahmi Rita Dewi menjelaskan ventilator itu dilepaskan pada pukul 09.00 WIB. Tetapi karena kondisi usus belum cukup kuat, maka Rahma kembali diberikan tambahan air gula yang dialirkan melalui selang ke bagian mulut lalu mengalir ke usus, sedangkan Rahmi sudah mencoba mengonsumsi susu.

Secara keseluruhan, simpul dokter ketua tim operasi pemisahan Rahma-Rahmi, Rismarinim saat ini, kondisi putri pasangan Isnadi dan Lia Rasdiana itu sudah membaik. “Alhmdulillah Rahma dapat melakukan gerakan motoriknya, dan keduanya sudah dapat merespons semua yang ada,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya