SOLOPOS.COM - Foto Aksi Peringatan Hari Gizi JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Foto Aksi Peringatan Hari Gizi
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

BANTUL-Penanganan tenaga medis terhadap bayi kembar Fauzi dan Fauzan penderita gizi buruk sangat lamban. Orangtua kedua bayi, Yuliana dan Gani Budianto warga Dukuh Pundong RT01 Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul telah membawa ke puskesmas setempat tapi tidak segera mendapat tindak lanjut penanganan medis.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Fauzi dan Fauzan akhirnya hanya bisa tertahan dirumah menunggu sampai ada hasil konsultasi dan terbitnya rekomendasi Dinas Kesehatan (Dinkes) ke RSUD Panembahan Senopati untuk mendapatkan penanganan.

“Kami belum dapat kejelasan kapan bisa membawa anak ke RS Panembahan Senopati untuk dapat penanganan medis. Katanya harus menunggu hasil konsultasi Dinkes ke RSUD dulu,” kata Gani didampingi istrinya Rabu (17/4).

Di Puskesmas Pundong, Fauzi dan Fauzan sempat mendapat pemeriksaan dokter dan pengukuran berat badan. Dari pemeriksaan dokter puskesmas, Fauzi dan Fauzan dipastikan mengalami gizi buruk seperti diagnosa dokter Larasati sebelumya. Dokter puskesmas juga menganjurkan bayi kembar tersebut untuk dirawat intensif RSUD.

Yuliana, ibu kedua bayi, mengaku hanya bisa pasrah menghadapi nasib buah hatinya. Ia mengaku hanya bisa menunggu keluarnya rekomendasi Dinkes untuk bisa anaknya menjalani rawat inap.

“Kami terpaksa harus menunggu dulu. Karena memang tidak ada biaya untuk anak ke RS,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya