SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Erna Fatmawati, 19, mahasiswi yang<a title="Bayi Perempuan dalam Kresek Dibuang di Gagak Sipat Boyolali" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180726/492/930254/bayi-perempuan-dalam-kresek-dibuang-di-gagak-sipat-boyolali"> membuang bayinya </a>&nbsp;di pinggir jalan menuju Balai Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, sempat membawa bayi yang baru dilahirkannya ke kampus sebelum membuangnya, Rabu (25/7/2018) lalu.</p><p>Malam sebelumnya, setelah melahirkan bayi itu seorang diri, Erna juga sempat memakaikan jilbab dan memotret bayi itu menggunakan kamera ponsel. Ia kemudian menimang-nimangnya hingga larut malam.</p><p>Keesokan paginya, Rabu, ia membungkus bayi yang sudah tak bernyawa itu menggunakan kardus dan memasukkannya ke kantong plastik warna hitam. Erna lalu pergi ke kampus membawa bayi yang terbungkus kardus itu.</p><p>Ia tak langsung <a title="Terungkap! Pembuang Bayi di Gagaksipat Boyolali Seorang Mahasiswi" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180730/492/930811/terungkap-pembuang-bayi-di-gagaksipat-boyolali-seorang-mahasiswi">membuang bayi</a>&nbsp;itu dalam perjalanan berangkat ke kampus melainkan terus membawanya di dalam tasnya. &ldquo;Sesekali saya lihat anak saya di dalam tas. Ada perasaan sedih tapi juga takut,&rdquo; ujar Erna sambil menitikkan air mata kepada wartawan di Mapolres Boyolali, Senin (30/7/2018).</p><p><img src="http://img.bisnis.com/uploads/images/bayi-dibuang-boyolali2.jpg" alt="" /></p><p><em>Bayi dibuang di Gagaksipat, Boyolali, Rabu (25/7/2018). (Istimewa-Polres Boyolali)</em></p><p>Sepulang kuliah, Erna sudah tak kuasa menahan perasaan yang berkecamuk di dalam hatinya hingga kemudian ia dengan berat hati meletakkan kardus berisi bayinya di pinggir jalan di Dukuh Gagaksipat, Desa Gagaksipat, Ngemplak.</p><p>Saat itu dia berharap agar sang bayi segera ditemukan orang dan dikuburkan dengan layak. Kapolsek Ngemplak, AKP Subiyati, menjelaskan bayi tersebut ditemukan warga siang hari sekitar pukul 11.00 WIB di tepi jalan menuju Balai Desa Gagaksipat. Saat ditemukan, bayi berada di dalam kardus dan terbungkus kresek hitam.</p><p>Diberitakan sebelumnya, Erna ditangkap polisi di rumahnya sehari setelah <a title="Pembuang Bayi Gagaksipat Lahirkan Sendiri dan Sempat Potret Bayinya" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180730/492/930820/pembuang-bayi-gagaksipat-lahirkan-sendiri-dan-sempat-potret-bayinya">membuang bayinya.</a> Kepada polisi, Erna mengaku sebelum melahirkan, Selasa (24/7/2018), dia merasakan perutnya kontraksi dan sempat memeriksakannya ke salah satu pusat pelayanan kesehatan.</p><p>Sepulang dari pusat pelayanan kesehatan itu, dia kemudian melahirkan sendiri tanpa bantuan siapa pun termasuk ibunya yang saat itu berada di rumah. &ldquo;Saya melahirkan sendiri. Prosesnya dari pukul 18.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Saya Sempat mengirim WA kepada pacar saya, tetapi baru terbaca paginya,&rdquo; kata dia.</p><p>Karena Erna tidak tahu cara memperlakukan bayi baru lahir itu dengan baik, bayi itu kemudian meninggal dunia.</p><p>&nbsp;</p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya