SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Seorang bayi laki-laki dengan kondisi tanpa tempurung kepala dilahirkan di RS Brayat Minulya Solo pada 22 Februari 2021.

Setelah menjalani perawatan selama beberapa hari, bayi tanpa tempurung kepala itu kini telah dibawa pulang orang tuanya ke rumah di Sidorejo RT 001/RW 001 Mangkubumen, Banjarsari, Solo. Hingga Kamis (4/3/2021) ini kondisi bayi tersebut masih stabil.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber bayi malang itu dalam pengawasan petugas Puskesmas Manahan. Kepala Puskesmas Manahan, Suwarji, mengatakan kondisi bayi relatif stabil selama pengawasan.

Baca juga: Kondisi Syafa, Bocah Penderita Kanker Tulang di Madiun Kian Parah, Keluarga Minta Doa

Ekspedisi Mudik 2024

Tapi dia menolak untuk menjelaskan lebih jauh kondisi bayi lahir tanpa tempurung kepala itu.

Pangapunten untuk kewenangan itu langsung Bu Ning, langsung DKK. Saya tahu soal bayi tanpa tempurung kepala ini. Ini kondisinya masih bagus,” terang dia.

Konfirmasi kelahiran bayi tanpa tempurung kepala juga disampaikan Kabag Humas dan Marketing RS Brayat Minulya Solo, Brigitta Adventa Fajarrini. Menurut dia bayi itu berjenis kelamin laki-laki dan lahir pada 22 Februari 2021.

Baca juga: Masjid Senilai Rp5,7 Triliun Dari Pangeran Arab Dibangun Mulai Sabtu Di Gilingan Solo

“Maaf kalau identitas kami tidak diizinkan untuk menyampaikan. Tapi memang di tempat kami ada kelahiran bayi tanpa tempurung kepala pada akhir bulan lalu. Tapi sekarang bayi sudah dibawa pulang ke rumah,” kata dia.

Solusi untuk Kesehatan Bayi

Kepulangan bayi ke rumah menurut Gitta, panggilan akrabnya, atas permintaan pihak keluarga.

Sedangkan anggota DPRD Solo dari Nusukan, Banjarsari, Hartanti, mengaku mendapat laporan ihwal bayi tanpa tempurung kepala.

Dia sudah menanyakan pengawasan kondisi bayi kepada Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih. “Saya dapat informasi langsung saya sampaikan ke Bu Ning. Katanya sudah diawasi petugas Puskesmas Manahan,” tutur Hartanti.

Baca juga: Ini Alasan Ganjar Desak UGM Percepat Produksi Massal Genose C19

Politikus PDIP itu berharap segera ada solusi terhadap kondisi kesehatan yang menimpa bayi mungil dari Solo itu. Apalagi menurut dia orang tua bayi masuk kategori keluarga tidak mampu yang butuh perhatian dari pemerintah.

“Semoga bisa dibantu, dalam hal ini dari DKK. Karena kondisi bayi membutuhkan perawatan khusus. Sudah disediakan tabung oksigen di rumahnya. Kalau habis kami harapkan diganti dari DKK, karena warga tak mampu,” urai dia.

Sembari menunggu solusi atas masalah kesehatan yang dialami, Hartanti meminta petugas kesehatan memantau terus kondisi bayi. Sebab secara medis bayi tanpa tempurung kepala butuh penanganan yang khusus.

“Harapanku dari DKK memantau perkembangan kondisi bayi. Apa ada cara untuk menyelamatkan. Ini medis yang tahu. Misalnya operasi di Solo bisa tidak, apakah biaya ditanggung KIS atau tidak. Semoga ada solusi,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya