SOLOPOS.COM - Polres Boyolali mengamankan pelaku pembunuhan bayi di Gladagsari, Rabu (23/9/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Ibu dari bayi yang dibunuh oleh dukun pijat di Gladagsari, diduga mengalami tekanan, sehingga pasrah terhadap perbuatan tersangka. Polisi masih terus memeriksa kasus itu.

Diberitakan pada Rabu (23/9/2020), Sat Reskrim Polres Boyolali menggelar reka ulang kasus pembunuhan bayi yang dilakukan dukun pijat, Nurcholis, 46, warga Desa Gentan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, di Gladagsari awal September lalu. Bayi yang dibunuh adalah hasil hubungan gelapnya dengan adik iparnya, F, yang masih berusia 20 tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan keterangan tersangka, sebelumnya telah melakukan hubungan suami istri dengan adik iparnya. Saat meminta berhubungan badan, Nurcholis mengaku saat itu F hanya diam. Terkait hal itu Polisi menduga F mengalami tekanan.

Ekspedisi Mudik 2024

Ganjar Geram Wakil Ketua DPRD Tegal Gelar Dangdutan, Begini Ceritanya

"Korban F ini kemungkinan merasa takut dengan tersangka. Perempuan itu juga mengaku tidak tahu kalau dia hamil," kata Kapolres Boyolali, melalui Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Ahmad Masdar Tohari, Kamis (24/9/2020). Saat ditanya adanya kemungkinan korban menjadi korban gendam, Tohari mengatakan tidak ada.

Saat ini pihaknya juga belum memastikan jika F merupakan korban pemerkosaan dari tersangka. Sebab melihat korban yang hanya diam saja, bisa jadi hubungan itu dilakukan atas dasar suka sama suka.

"Sebenarnya tidak masuk akal juga. F ini sudah dewasa [20 tahun], masak tidak mengetahui apa akibatnya jika melakukan hubungan seperti itu. Kemudian dia juga tidak tahu kalau dia hamil, tahunya sakit kanker. Sudah tidak datang bulan sekian lama, apakah juga tidak merasa janggal?" kata dia.

Tak Tegas

Saat ditanya Polisi, F cenderung tidak banyak memberikan jawaban yang tegas. Termasuk ketika dimintai keterangan awal hubungannya dengan tersanga terjadi. Korban juga mengaku tidak tahu jika dirinya hamil. "Itu juga masih menjadi pertanyaan. Tidak mungkin tidak tahu kalau dia hamil, sebab sudah dewasa. Dia percaya saja kalau dia sakit seperti yang dibilang pelaku," lanjut dia.

Kisah Sumur Batu di Sragen, Disebut Sumur Dandang & Konon Bikinan Wali

Sementara itu F, yang saat itu dimintai keterangan oleh Polisi, sempat mengatakan jika dirinya merasa takut dengan tersangka. "Takut," kata dia saat ditanya alasan tidak menolak saat diminta melayani tersangka. Namun dia mengatakan saat itu tidak ada ancaman dari tersangka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya