SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Sungguh takdir yang sangat getir dirasakan pasangan suami isteri (Pasutri) Wardiyo dan Nunik, warga Dusun Petung RT 19/RW X, Desa Petung, Kecamatan Jatiyoso. Di daerah terpencil di bagian selatan timur wilayah Bumi Intanpari ini, keduanya baru saja dikaruniai seorang anak laki-laki, yang saat ini usianya sudah menginjak dua pekan.

Hanya saja, kondisi fisik bayi itu sungguh menyedihkan dan mengundang keprihatinan yang mendalam. Batok kepalanya hanya separuh. Selain itu jari kaki dan tangannya dempet menjadi satu, dan kakinya menekuk ke kanan semua. Di punggungnya bahkan terdapat daging tumbuh yang bentuknya mirip ekor. Karena itulah, bayi malang tersebut diberi nama Takdir oleh orangtuanya, sebagai penanda kalau orang tuanya mencoba menerima kondisi anak keduanya itu sebagai takdir dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Sejak kelahiran si bayi hingga sekarang, keduanya sudah pasrah dan mencoba tegar atas kondisi anaknya tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Ninik Sri Hartati, saat kandungan berusia tiga bulan, sebenarnya dokter Puskesmas sudah mendeteksi adanya kelainan pada janin yang dikandung ibunya.

Ekspedisi Mudik 2024

“Karena itu, mumpung belum telanjur, sudah coba ditawarkan untuk diaborsi atau diteruskan dijaga, meski sangat berisiko,” kata Ninik, saat mendampingi Bupati Rina Iriani yang mengunjungi kediaman Wardiyo, Senin (27/7).

Saat ditawari seperti itu, lanjutnya, Wardiyo dan isterinya memilih untuk meneruskan memelihara kandungan itu, apapun risikonya mereka siap menanggung. Bila memang bayi itu akan meninggal dalam perjalanan karena perkembangannya yang kurang baik, hal itu juga akan diterima. Tetapi jika diaborsi, walau diperbolehkan karena alasan tertentu, mereka sepakat untuk tidak melakukannya.

Bupati Rina saat melihat kondisi bayi itu, mengatakan jika dari sisi kesehatan masih bisa diupayakan untuk ditangani, Pemkab akan membantu semaksimal mungkin. Namun, sepertinya masih harus menunggu sampai umur bayi memenuhi syarat untuk dilakukan operasi.

“Itu pun kalau memang masih memungkinkan untuk dilakukan operasi. Terlepas dari itu, Yang penting, Dinkes akan memantau terus dan berupaya membantu perkembangan anak itu, dengan memberi asupan gizi yang baik,” terangnya.

Pihaknya juga berharap ada donatur yang tergugah hatinya dan mau memberikan pertolongan kepada keluarga itu, agar bisa diberikan pertolongan medis sesegera mungkin.
dsp

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya