SOLOPOS.COM - Striker Bayern Munich, Mario Gomez (kanan), saat melesakkan gol ke gawang Barcelona pada semifinal leg pertama Liga Champions di Allianz Arena, Rabu (24/4/2013) dini hari WIB. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

Striker Bayern Munich, Mario Gomez (kanan), saat melesakkan gol ke gawang Barcelona pada semifinal leg pertama Liga Champions di Allianz Arena, Rabu (24/4/2013) dini hari WIB. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

MUNICH—Asisten pelatih Barcelona, Jordi Roura, menyebut dua gol Bayern Munich dalam kemenangan tim tuan rumah dengan skor 4-0 di Allianz Arena, Munich, Jerman, Rabu (24/4) dini hari WIB, seharusnya tidak disahkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Roura menilai gol kedua Bayern yang dikemas Mario Gomez menyambut umpan sundulan Thomas Mueller dari jarak dekat  pada menit ke-49 tercipta dalam posisi offside.  Gol ketiga Bayern via Arjen Robben di menit ke-73 juga berbau kontroversi. Pasalnya, gol winger Belanda itu tercipta setelah Mueller melanggar bek Barcelona Jordi Alba yang berusaha menghentikan laju Robben.

“Saya tidak ingin berbicara mengenai wasit namun sangat jelas mereka mencetak dua gol yang tidak sah,” ujar Roura dilansir Reuters.

“Dalam setiap pertandingan tandang kami, melawan AC Milan dan Paris St Germain, ada keputusan yang kontroversial namun saya tidak ingin hal ini menjadi sebuah alasan.  Ada gol-gol yang tidak legal namun kami tidak bisa mengabaikan permainan bagus dari lawan kami,” imbuh Roura.

“Bayern adalah tim yang bermain lebih baik dan kami tidak mampu mengatasi tekanan fisik mereka.” Sementara pelatih Bayern, Jupp Heynckes, mengaku tidak mendapatkan penglihatan sempurna pada dua gol yang dianggap kontroversial itu.

“Ketika Anda berada di tepi lapangan sangat sulit mendapatkan pandangan jelas pada apa yang terjadi,” jelas Heynckes.

Perdebatan mengenai keputusan wasit mengesahkan gol di Liga Champions sampai saat ini masih kerap terjadi meski telah ditempatkan ofisial pertandingan di garis gawang masing-masing tim.

Pertandingan Liga Champions menggunakan lima ofisial, termasuk satu ofisial di garis gawang masing-masing tim untuk mengawasi apa yang terjadi di area penalti. Badan Sepak Bola Eropa UEFA berpendapat sistem ini lebih efektif ketimbang penggunaan teknologi garis gawang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya