SOLOPOS.COM - Jose Mourinho (JIBI/dok)

Solopos.com, PRAHA – Jose Mourinho lagi-lagi harus memendam hasratnya untuk mengangkat Piala Super Eropa. Manajer berdarah Portugal itu gagal mengantarkan klubnya, Chelsea sebagai kampiun Piala Super Eropa 2013 setelah dikandaskan juara Liga Champions, Bayern Munich, lewat drama adu penalti 4-5  (2-2) di Eden Arena, Praha, Sabtu (31/8/2013) dini hari WIB.

Menghadapi skuat yang mulai musim ini dipegang rivalnya, Josep “Pep” Guardiola, Mourinho awalnya terlihat optimistis timnya bakal menang. Manajer berusia 50 tahun tersebut bahkan terus memompa semangat anak asuhnya dengan cara melambaikan tangan dari pinggir lapangan di menit-menari akhir babak perpanjangan waktu kedua.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Namun siapa sangka, pemain pengganti Die Roten, Javi Martinez mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di detik-detik terakhir pertandingan usai. Gol Matinez membuka posisi Bayern yang semula tertinggal 1-2 berkat gol Eden Hazard di awal babak perpanjangan waktu pertama, menjadi cerah kembali.

Die Roten juga sempat tertinggal di babak pertama, setelah Fernando Torres membuat Chelsea unggul pada menit kedelapan. Namun skuat Pep Guardiola melakukan comeback lewat gol Franck Ribery pada menit ke-47.

Pertandingan semakin seru setelah pemain Chelsea, Ramires diusir dari lapangan karena mendapatkan kartu kuning kedua dari wasit, setelah ia melakukan pelanggaran terhadap gelandang Bayern, Mario Goetze. Chelsea pun terpaksa bermain dengan 10 pemain.

Nasib apes Chelsea berlanjut di adu penalti. Bayern yang kalah dari Chelsea pada adu penalti di final Liga Champions 2011/2012 akhirnya mampu membalaskan dendam mereka dengan sempurna di pertarungan sengit di Praha ini.

“Mereka mendapatkan trofinya namun[kali ini] tim terbaik yang kalah,” jelas Mourinho kepada Sky Sports, dilansir Reuters, Kamis.

“Di mataku, sejauh ini kami tetap tim yang terbaik. Mereka memilki 15 menit di babak kedua dengan dominan, namun meski bermain dengan 10 orang, kami tetap bermain fantastis,” urai The Happy One.

Kekalahan ini, membuat rekor pertemuan Mourinho di hadapan Guardiola semakin jeblok. Dalam 16 laga pertemuan, Mourinho hanya menang tiga kali, delapan kali kalah dan lima laga lain berakhir imbang. Rekor pertemuan itu ditorehkan sejak Mourinho bersama Inter Milan dan Real Madrid hingga Chelsea saat ini, sedangkan Guardiola bersama Barcelona hingga kini berada di Bayern.

Sebaliknya, ini menjadi gelar Piala Super Eropa ketiga bagi Guardiola. Saat menangani Barcelona, manajer jenius berkebangsaan Spanyol itu telah merebut gelar serupa selama dua kali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya