SOLOPOS.COM - Joseph 'Pep' Guardiola. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

Solopos.com, PRAHA – Manajer Bayern Munich, Pep Guardiola, menimpali pernyataan manajer Chelsea, Jose Mourinho, yang tak puas dengan kepemimpinan wasit di Piala Super Eropa 2013 di Eden Arena, Praha, Sabtu (31/8/2013) dini hari WIB.

Guardiola memiliki pandangan berbeda dengan rivalnya tersebut tentang kartu kuning kedua (merah) yang diberikan wasit kepada pemain Chelsea, Ramires pada menit ke-84 babak kedua. Mourinho menganggap keputusan wasit kepada Ramires telah mencederai jalannya pertandingan yang berakhir dengan kemenangan Bayern lewat adu penalti 5-4 (2-2) tersebut.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

“Tim terbaik menang hari ini.  Kami punya banyak sekali peluang mencetak gol karena kami sangat bagus di bagian serangan,” jelas Guardiola, dilansir Reuters, Sabtu.

“Itu wajar, dia [Mourinho] bisa mengatakan timnya layak mendapatkan yang lebih baik dari ini, saya pun juga punya opini tersendiri,” beber Guardiola.

Seusai laga, Mourinho mengatakan tim terbaik kalah di Piala Super Eropa 2013. Dia meratapi nasib kurang beruntung The Blues yang bermain dengan 10 pemain setelah Ramires diusir ke luar lapangan sekitar lima menit menjelang waktu normal berakhir.

“Saya kecewa karena dalam pendapatku, saya boleh punya sebuah opini, saya tidak ingin dihakimi karena opiniku, bahwa tim terbaik mengalami kekalahan,” jelas Mourinho kepada wartawan, dilansir Reuters.

“Ini sesuatu yang terkadang terjadi dalam sepak bola,” lanjut manajer berjuluk The Happy One.

Manajer berdarah Portugal itu juga mempertanyakan lamanya tambahan waktu di laga ini. Begitu juga dengan banyaknya kartu kuning yang dikeluarkan wasit. Dalam pertarungan di Eden Arena, setidaknya wasit asal Denmark, Jonas Eriksson, mengeluarkan 10 kartu kuning dengan rincian delapan untuk pemain The Blues dan sisanya untuk pemain Bayern. Mourinho pun menyarankan agar wasit di Inggris tidak melakukan hal yang sama.

“Ada sebuah peran yang sangat penting dan itu gairah sepak bola. Dan jika Anda cinta dengan sepak bola, Anda tidak akan membunuh sebuah partai final dengan kartu kuning kedua semacam ini,” terang dia.

“Wasit Inggris, dengan orang-orang yang cinta dengan pertandingan, dengan orang-orang yang suka berkomunikasi dengan para pemain, dengan orang-orang yang pelatihnya cinta para pemain, ini bagusnya wasit Inggris, [dia] akan mengentikan laga, dia akan mengatakan kepada Ramires: Anda tidak menyakiti siapapun, namun Anda bisa memberitahu pemain-pemain Munich agar jangan diving, tidak provokatif, bermain dengan fair. Dengan demikian, pertandingan akan selevel 11 lawan 11,” umbar The Happy One.

Mou mengaku itu bukan pengalaman baru baginya, timnya bermain dengan 10 pemain. “Ketika saya di [periode perttama dengan The Blues] Chelsea dan saya bermain dalam dua atau tiga laga dengan 10 pemain melawan Barcelona. Saya datang ke Inter dan saya bermain di semifinal Liga Champions selama sejam dengan 10 pemain melawan Barcelona,” tukas Mourinho.

“Lalu saya pindah ke Real Madrid, saya lagi-lagi bermain dengan 10 pemain di semifinal Liga Champions. Saya kembali lagi ke Chelsea, saya pun bermain di Piala Super Eropa dengan 10 pemain lain dan silahkan analisa aksi itu dan ambil kesimpulan Anda sendiri. Saya kurang beruntung, hanya itu,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya