SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Berdasarkan laporan petugas Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang diundang dalam telekonference Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan gubernur seluruh Indonesia. Bawaslu menilai tidak ada bukti adanya kampanye terselubung.

Bawaslu akan menggelar pleno siang ini untuk mengambil keputusan final terkait masalah ini.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

“Keterangan dari semua panwas kami yang diundang, tidak ada kampanye terselubung di situ . Kami akan bahas bukti-bukti itu untuk mengambil kesimpulan dalam pleno hari ini,” ujar anggota Bawaslu Wirdyaningsih.

Hal itu disampaikan Wirdyaningsih saat berbincang dengan wartawan di ruangan kerjanya, Gedung Bawaslu, Jl MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (16/7)

Keterangan dari Menteri Dalam Negeri, Mardianto, juga meringankan SBY. Wirdyaningsih menjelaskan bahwa Mendagri mengklarifikasikan posisi SBY sebagai
kepala negara pada saat telekonference digelar, bukan sebagai capres.

“Hasil klarifikasi Beliau menjelaskan bahwa Presiden adalah kepala pemerintahan sehingga bertanggungjawab terhadap kelancaran Pemilu ini. Sebenarnya itu rapat kerja namun karena waktunya mendesak sehingga lewat telekonference,” ujar Wirdyaningsih, mengutip perkataan Mendagri.

Mengenai kehadiran sejumlah anggota Panwas dalam telekonference tersebut, menurut Wirdyaningsih, hal ini tidak lebih dari sekedar peran dalam mengawal Pilpres.

“Kalau tidak diundang tentu tidak datang, dari Yogyakarta, Jateng, Jatim, Papua dan mana lagi saya lupa. Dalam fungsi pengawasan dan pelaksanaan Pilpres,”kata Wirdyaningsih.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya