Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Bawang Putih Varietas Tawangmangu Baru Berhasil Dipanen di Selo Boyolali, Ini Hasilnya

Bawang Putih Varietas Tawangmangu Baru Berhasil Dipanen di Selo Boyolali, Ini Hasilnya
user
Selasa, 20 April 2021 - 14:09 WIB
share
SOLOPOS.COM - Petani terlihat sibuk mengurusi tanaman bawang putih di Segoro Gunung, Ngargoyoso, Karanganyar beberapa waktu lalu. (Istimewa/ Sunarso)

Solopos.com, BOYOLALI--Bawang putih merupakan salah satu komoditas pangan strategis penyumbang terbesar inflasi baik secara nasional maupun Soloraya. Hal ini disebabkan defisit stok bawang putih akibat tingginya konsumsi yang tidak dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri, sehingga mendorong impor bawang putih.
Sebagai upaya pengendalian inflasi dan perbaikan defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD), pemerintah bersama Bank Indonesia terus mendorong produksi bawang putih dalam negeri melalui pendampingan kepada petani. Salah satunya adalah budi daya bawang putih varietas Tawangmangu Baru di Dukuh Pasah, Desa Senden, Kecamatan Selo, Boyolali, sejak Desember 2020.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan pihaknya sejak empat tahun lalu mengembangkan bawang putih varietas Tawangmangu Baru di Desa Pancot, Kalisoro, Tawangmangu. Setelah itu, pada Desember 2020 varietas ini direplikasi ke Desa Senden, Selo, Boyolali, sebagai uji coba di lahan demonstration of plot (demplot).
“Keberhasilan uji coba ini diharapkan dapat mendorong petani di wilayah Senden yang merupakan milenial untuk kembali membudidayakan bawang putih. Di desa tersebut banyak terbentuk kelompok tani, salah satunya Kelompok Tani Argoayuningtani. Kelompok tersebut merupakan perkumpulan petani muda yang membudidayakan komoditas hortikultura, salah satunya bawang putih,” ujar dia, di sela-sela panen perdana bawang putih varietas Tamangwangu Baru, Senin (19/4/2021).
Joko menjelaskan KPw BI Solo melaksanakan pendampingan kepada Kelompok Tani Argoayuningtani untuk peningkatan kualitas bibit bawang putih melalui demplot varietas Tawangmangu Baru seluas 1.200 m2. Penanaman perdana bibit varietas Tawangmangu Baru dilakukan pada 2 Desember 2020 sebanyak 1/2 kuintal di lokasi demplot dan 1/2 kuintal di beberapa Iahan anggota klaster. Sementara panen perdana varietas ini dengan pertimbangan sudah berumur di atas 130 Hari Setelah Tanam (HST) dan diyakini sudah menunjukkan ciri masak panen optimal pada Senin (19/4/2021). Pada panen pertama ini sukses menghasilkan bawang putih sebanyak 21,8 ton/ha.
Sebelumnya, pada awal 2020 kelompok tersebut melakukan penanaman bawang putih varietas campuran Lumbu Hijau dan Lumbu Kuning di lahan seluas 3,9 hektar (ha) melalui kemitraan dengan importir bawang putih melalui Program Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). Namun, hasil panen hanya mencapai 4 ton per ha, berada di bawah rata-rata produktivitas nasional, yakni 7,29 ton per ha. Bawang putih yang dihasilkan juga memiliki umbi kecil sehingga menyulitkan pemasaran. Selain itu, produktivitas rendah tersebut ditengarai disebabkan oleh kualitas bibit yang kurang baik, sementara bibit merupakan faktor utama penentu keberhasilan penanaman bawang putih.
“Dari hasil pengamatan di Iahan demplot, kondisi varietas Tawangmangu Baru menunjukkan perkembangan yang jauh lebih baik dengan hasil penanaman dengan sistem kemitraan pada 2020. Tanaman memiliki struktur batang lebih besar dan kokoh, keseragaman tumbuh yang merata dan ukuran umbi yang lebih besar. Umbinya memiliki dimensi mendekati bawang putih cutting impor dengan cita rasa lokal sehingga diharapkan dapat masuk ke pasar dengan mudah. Hal ini mengingat konsumen dalam negeri telah terbiasa dengan bawang putih impor yang memiliki dimensi umbi besar meskipun rasa tidak sepedas bawang putih lokal,” papar dia.

Solopos Stories
Rekomendasi
Berita Lainnya
Ekspedisi Mudik 2024

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN