SOLOPOS.COM - Ilustrasi bawang putih (JIBI/Solopos.com/Dok.)

Bawang putih Tiongkok lebih diminati konsumen ketimbang bawang putih lokal.

Semarangpos.com SEMARANG — Bawang putih lokal tak diminati konsumen. Mereka lebih memilih membeli bawang putih impor asal Tiongkok. Alhasil pedagang di Pasar Johar Semarang kini tidak lagi menjual bawang putih lokal.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

“Untuk bawang putih impor ini saya mengambil pasokan langsung dari distributor di Jl. Beteng dan Jl. Padamaran Semarang yang juga dipasok dari importir China,” ungkap pedagang bawang Tumin di tempat relokasi Pasar Johar Semarang, Rabu (19/10/2016).

Untuk harga bawang putih saat ini naik menjadi Rp31.000/kg dari Rp 28.500/kg untuk jenis kating dan bawang hunan Rp29.000/kilo dari yang sebelumnya Rp27.500/kg. “Importir sudah menetapkan harga standar untuk bawang putih, tahun ini standar harga Rp25.000/kg ke atas, sedangkan tahun lalu Rp15.000/kg ke atas sehingga harga bawang selalu naik turun,” katanya.

Ia mengatakan, bawang putih impor mulai masuk di Pasar Johar sejak 2002 dan harganya sempat lebih murah dibandingkan harga bawang lokal dengan kualitas yang lebih baik. Meski demikian, hingga saat ini harganya terus naik. Terkait hal itu, Tumin mengharapkan pemerintah dapat membangkitkan kembali petani bawang lokal supaya dapat menurunkan harga bawang putih impor yang setiap tahunnya terus naik.

“Dengan adanya bawang putih lokal, kemungkinan harga bawang dapat stabil dan dapat bersaing sehingga pedagang tidak dimonopoli oleh importir,” katanya Menurut informasi yang diperolehnya, saat ini di daerah Guci, Tegal sedang dikembangkan penanaman bawang putih lokal walaupun belum dapat menghasilkan kualitas yang baik dan masih adanya kekurangan.

Pihaknya berharap, melalui langkah pengembangan tersebut kebutuhan bawang putih dapat dipenuhi oleh produksi lokal. Pendapat berbeda dilontarkan Yatmi, pedagang lain yang mengatakan permintaan masyarakat terhadap bawang putih impor yang besar justru menyurutkan minat petani lokal untuk memproduksi bawang lokal.

Menurut dia, minat konsumen yang tinggi terhadap bawang putih impor tersebut karena kualitasnya yang lebih baik dibandingkan bawang putih lokal. “Bawang putih impor memiliki kualitas yang baik karena kering, ukurannya yang besar, dan warnanya yang lebih menarik,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya