SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Komisi VIII DPR melakukan kunjungan kerja ke Mekkah dan Madinah, Arab Saudi. Kunjungan terkait pelaksanaan ibadah haji. Namun tercatat sejumlah anggota DPR membawa suami dan istrinya. Tak ayal wakil rakyat pun menuai kecaman.

“Sebenarnya mereka mau mencari informasi apa dengan membawa keluarga. Mereka mau dapat apa? Sayangnya hal seperti ini ditoleransi oleh Badan Kehormatan (BK) DPR,” kata Wakil Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo, di Jakarta, Selasa (2/11).

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Dia menjelaskan, alasan apapun yang dipakai tentang membawa suami dan istri itu tidak dibenarkan, termasuk alasan biaya keluar dari kantong sendiri.

“Secara sederhana, fasilitas anggota DPR digunakan. Mereka pasti menginap di hotel yang sama, dan pasti mereka menginap di situ, itu tambah anggaran juga,” tambahnya.

Membawa suami dan istri itu pun dinilainya juga mengganggu kerja anggota dewan. Kalau memang niatnya mau ibadah kenapa tidak pergi sendiri saja, tidak atas label kunjungan kerja.

“Mereka ke luar negeri dalam rangka kerja, kenapa membawa istri dan suami. Ini menjadi ada gangguan, ya mau tidak mau akan mengganggu kerjaan,” tutupnya.

14 Anggota DPR Komisi VIII pada 4 November akan pergi ke Mekkah, Arab Saudi. Rencananya mereka akan melakukan kunjungan kerja terkait pelaksanaan haji.

Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua Komisi VIII Ahmad Zainudin tidak membantah. Namun dia menjamin kalau suami atau istri yang ikut serta, tidak dibayari negara alias menggunakan biaya sendiri.

“Itu biaya sendiri. Tenaga ahli yang berangkat untuk mencatat kekurangan saja kita iuran,” elak Ahmad saat dikonfirmasi, Senin (1/11).

Data yang diperoleh, 14 anggota yang berangkat itu Chairunisa dari Golkar, dan yang lainnya yakni Syofwatillah Mohzaib dari Demokrat, Nurul Imam Musthopa dari Demokrat, Syaiful Anwar dari Demokrat, Sayed Fuad Zakaria dari Golkar, HM Busyo dari Golkar, Hayu R Anggara Shelomita dari PDIP, Muhammad Said Abdullah dari PDIP.

Kemudian juga Jazuli Juwaini dari PKS, Herlini Amran dari PKS, Amran dari PAN, Hasrul Azwar dari PPP, Lukman Hakim dari Gerindra, dan dari Hanura ada Soemintarsih Moentoro.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya