SOLOPOS.COM - Taman Sari di Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Jogja, DIY. (Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Solopos.com, SRAGEN — Jika Anda ingin berkunjung ke Taman Sari di Keraton Jogja dan ingin berfoto ria di dalamnya, lebih baik menggunakan kamera di ponsel. Pasalnya, jika Anda berfoto menggunaka kamera profesional, siap-siap harus mengeluarkan kocek lebih banyak.

Keraton Jogja menetapkan tarif Rp250.000 bagi wisatawan yang membawa kamera profesional di Taman Sari. Ketentuan itu, disebut pihak keraton, sudah lama diberlakukan mengingat untuk sesi foto di Taman Sari harus didampingi. Ini  karena tidak semua spot boleh dipakai untuk sesi foto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penghageng Nityabudaya Keraton Nagyogyakarta Hadiningrat, GKR Bendara, Senin (14/3/2022), menjelaskan dari awal sudah tertera jika menggunakan kamera profesional untuk sesi foto maka ada biaya tertentu. Karena di Tamansari termasuk spesial maka diberlakukan aturan spesial seperti banyak diterapkan di tempat wisata lain. Yakni menerapkan tambahan biaya untuk wistawan yang membawa kamera profesional. Selain itu Taman Sari termasuk Kagungan Dalem Kraton Jogja, yang jika akan melakukan sesi foto maka dari pengelola akan mendampingi.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Keraton Jogja Pamerkan Arsip Bersejarah & Peninggalan Sri Sultan HB IX

Soal tingginya tarif yang diberlakukan pihak keraton terhadap wisatawan yang membawa kamera profesional sempat viral di media sosial.

“Pihak pengelola sudah menanyakan kepada pengunjung tersebut seperti apa dari awal. Apakah menggunakan kamera dan sebagainya, itu sudah menjadi SOP bagi Tamansari untuk menanyakan,” kata GKR Bendara dalam konferensi pers secara daring, Senin malam.

Siap Mediasi

Bendara menyatakan sampai saat ini pihak pengelola maupun keraton memang belum bertemu langsung dengan wisatawan yang melakukan protes di medsos tersebut. Jika diperlukan mediasi, Kraton Jogja siap saja. Namun ia menegaskan sejak lama ketentuan masuk ke Taman Sari dikenakan biaya Rp250.000 jika membawa kamera profesional.

“Kalau ada pihak yang merasa sakit hati mangga nanti kita bisa pertemukan, mungkin dari kami juga ada kesalahan dalam kurang jelasnya tulisan mungkin besok akan besarkan lagi tulisannya. Sehingga wisatawan bisa melihat dengan jelas. Kalau ada keluhan wisatawan tentang wisata keraton silahkan langsung DM ke Keraton Jogja, tidak perlu langsung ke publik,” jelasnya.

Baca Juga: Keraton Jogja Pamerkan Arsip Bersejarah & Peninggalan Sri Sultan HB IX

Ia mengakui ke depan perlu melakukan update untuk jenis alat kamera yang digunakan untuk melihat wisatawan yang membawa alat tersebut termasuk profesional atau tidak. Di sisi lain, tidak sedikit fotografer profesional yang menggunakan ponsel, mengingat saat ini banyak ponsel dengan kamera sudah canggih dan berkualitas.

“Karena memang ada forografer yang tidak profesional tetapi mungkin secara kasat mata itu dilihat canggih, tetapi ada juga yang fotografer profesional tetapi hanya pakai ponsel, ini memang perlu kami review. Sementara saat ini adalah bentuk kamera dengan lensa profesional untuk kebutuhan fotografi yang memang lebih bagus daripada ponsel, sehingga harus menaati ketentuan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya