SOLOPOS.COM - Pengurus Bidang Humas Wing Chun Indonesia Jawa Tengah, Enos Jonathan Raharja (kanan) merangkul salah satu atlet Jateng Turnamen Wing Chun Indonesia di Jakarta (4/12/2022) lalu. (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — Penyuka film laga Ip Man, yang dibintangi aktor asal Hong Kong, Donnie Yen, tentu tahu tentang seni bela diri wing chun. Nah, baru-baru ini, atlet-atlet wing chun Jawa Tengah baru saja menorehkan prestasi di Turnamen Wing Chun Indonesia di Jakarta.

Dalam kejuaraan di Sampoerna Strategic Square yang digelar Sabtu-Minggu (3-4/12/2022) itu, tiga atlet wing chun asal Jateng menorehkan prestasi dengan meraih dua medali emas dan satu medali perunggu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Satu emas dan satu perunggu diraih KidungTirta Mukti Sabana dari kelas jurus. Sementara satu perunggu lainnya disumbangkan Johannes Sulaksono juga dari kelas jurus.

Sementara di kelas tarung, Muhammad Ikhlasul Amal, menyumbang satu medali emas. Berkat capaian itu, atlet asal Jateng pun berhak membawa pulang Piala Ketua Umum yang diserahkan langsung Ketua Umum Federasi Wing Chun Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas.

Ekspedisi Mudik 2024

Pengurus Bidang Humas Wing Chun Indonesia Jateng, Enos Jonaathan Raharja, menyebut kemenangan atlet Jateng itu harusnya diapresiasi lantaran memiliki persiapan yang minim.

Baca juga: WING CHUN : Seni Bela Diri Unik ala Bruce Lee

“Memang masih jauh dari juara umum karena kami hanya mengirimkan enam atlet. Meski demikian, saya pribadi bangga sebab selama ini kami hanya berlatih tanding secara online,” katanya kepada Solopos.com, Selasa (6/12/2022).

Wing Chun merupakan olahraga beladiri yang berasal dari daerah Fo Shan, Tiongkok. Enos merupakan salah satu shifu atau master bela diri wing chun di Jateng. Ia telah mempelajari seni beladiri wing chun langsung di Fo Shan dan Hong Kong.

Sejak 2010 silam, secara telaten ia memperkenalkan olahraga yang memakai media kayu dummy untuk lawan berlatih tanding ini. Enos menjelajahi Jateng mulai dari Semarang hingga Tegal di sisi barat, dan Solo di sisi selatan untuk mempopulerkan seni bela diri wing chun.

Baca juga: Seni Bela Diri Tanpa Senjata Asal Rusia Ini Mulai Digemari di Kota Solo

Enos kini tergabung dalam organisasi wing chun Semarang Ip Man Ving Tsun Martial Arts Academy (SIMVTMAA). “Antusiasme warga Semarang sebenarnya tinggi. Kami pernah mencatat 35 orang murid, kemudian pandemi terjadi dan menyisakan 10 murid saja,” ungkapnya.

Sementara para pengurus pusat sendiri sedang memperjuangkan agar wing chun sebagai salah satu cabang olahraga yang diakui Komite Olahraha Nasional Indonesia atau KONI. “Ketua umum bilang tahun depan akan ada rapat soal pengakuan wing chun dari KONI. Ini penting sebab kami membutuhkan dukungan agar atlet-atlet berbakat Jateng bisa tersalurkan potensinya,” urainya.

“Saya juga berharap Pak Ganjar Pranowo [Gubernur Jateng] memberikan perhatian. Paling tidak memfasilitasi tempat latihan selama setahun. Ini mengingat atlet kami pemenang kejuaraan kemarin dan akan berlaga pada kejuaraan dunia di Hong Kong tahun depan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya