SOLOPOS.COM - Sukarelawan MDMC Sragen bersiap di halaman SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen sebelum diberangkatkan ke Cilacap, Rabu (18/11/2020). (Solopos-Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN –Sebanyak 13 sukarelawan dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sragen dikirim ke Cilacap untuk membantu penanganan pascabanjir dan longsor yang terjadi di tujuh kecamatan.

Sebelum diberangkatkan, ke-13 sukarelawan itu mengikuti apel siaga di halaman SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen, Rabu (18/11/2020) siang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tiga belas sukarelawan itu akan berada di Cilacap untuk tujuh hari ke depan. Mereka membawa sejumlah perlengkapan seperti cangkul, sabit, peralatan dapur umum, dan lain-lain.

Geger Jenazah Pasien Covid-19 RSUD Moewardi Solo Tertukar, Cek Faktanya

Ekspedisi Mudik 2024

“Pesan kami, berilah pertolongan kepada siapapun yang membutuhkan. Jangan hanya menolong warga Muhammadiyah. Jangan pernah memberi pertolongan dengan membeda-bedakan suku, ras dan agama,” ujar Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen, Muhammad Wafir, saat ditemui wartawan di lokasi.

Wafir menjelaskan 13 sukarelawan itu sudah terlatih dan memiliki pengalaman di bidang penanganan pascabencana.

Beberapa di antaranya pernah terjun ke Lombok untuk membantu penanganan pascagempa bumi pada Agustus 2018.

Pelaku Pembunuhan ABG Berseragam Pramuka di Hotel Semarang Terancam Hukuman Mati

“Ke-13 relawan ini masing-masing memiliki keahlian. Mereka punya tugas dan tanggung jawab berbeda mulai dari sopir, penanganan dapur umum, penanganan korban di pengungsian dan lain-lain,” ujar Wafir.

Menolong Tanpa Bedakan Latar Belakang

Sekretaris PDM Sragen, Dodok Sartono, meminta semua sukarelawan menjaga nama baik Muhammadiyah. Siapapun warga setempat yang membutuhkan pertolongan, kata Dodok, bisa dibantu tanpa membeda-bedakan latar belakang warga tersebut.

“Jaga standar keselamatan diri. Bisa menolong orang lain, mestinya juga bisa menjaga diri sendiri dulu. Tim relawan MDMC Sragen ini sudah terlatih untuk kegiatan tanggap darurat baik di darat maupun di air,” ucap Dodok Sartono.

Anggaran Berkurang Rp14 Miliar, Kualitas The New Kemukus Sragen Dikhawatirkan

Selama sepekan ke depan, LPB Muhammadiyah Sragen akan memberi evaluasi. Kalau tenaga mereka ternyata masih dibutuhkan di Cilacap, kata Dodok, tidak menutup kemungkinan masa kerja sukarelawan MDMC Sragen itu diperpanjang.

“Kami akan terus berkoodinasi dengan LPB Jateng. Kita satu komando di bawah LPB Jateng. Nanti akan dilihat kondisi di lapangan bagaimana. Kalau tenaga mereka masih dibutuhkan ya kemungkinan bisa diperpanjang,” paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya