SOLOPOS.COM - Sejumlah perwakilan masyarakat asal Desa Pengkol, Kecamatan Nguter membuat aduan tertulis ihwal pencemaran udara dan air di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Jumat (8/1/2021). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Masyarakat sekitar pabrik meminta PT Rayon Utama Makmur (RUM) di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, menghentikan produksi lantaran tak bisa menghilangkan bau busuk yang mereka hasilkan. Pihak perusahaan dinilai tak serius membenahi pengelolaan limbah mereka yang sudah bermasalah sejak 2017.

Perwakilan warga terdampak limbah udara PT RUM mendatangi Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Jumat (8/1/2021). Mereka membuat aduan tertulis terkait pencemaran udara dan air yang diduga dilakukan PT RUM. Perwakilan masyarakat datang didampingi Kepala Desa Pengkol, Sugiyo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dalam pertemuan itu, warga menyampaikan keluhan dan unek-unek akibat bau busuk yang dihirup setiap hari. “Saya mengisi pengajian pada Selasa (5/1/2021) malam. Saat saya menjadi imam Salat Isya butuh tarikan napas panjang. Padahal, bau busuk sangat menyengat hidung. Bau busuk itu sangat mengganggu kenyamanan warga,” kata seorang perwakilan warga asal Desa Pengkol, Tomo, Jumat.

Ekspedisi Mudik 2024

Bau Limbah Kembali Dikeluhkan, Pemkab Sukoharjo: PT RUM Harus Kurangi Produksi!

Aroma tak sedap itu juga meluas hingga kecamatan lain seperti Sukoharjo, Bendosari, dan Polokarto. Bahkan, masyarakat Kabupaten Wonogiri di wilayah Kecamatan Selogiri dan Kecamatan Wonogiri juga mengeluhkan hal serupa.

Warga meminta pemerintah mendesak manajemen pabrik untuk menghentikan produksi jika bau busuk tak bisa mereka hilangkan. “Menghirup udara segar adalah hak asasi manusia. Masyarakat sudah menderita selama empat tahun. Kami minta agar manajemen pabrik menghentikan kegiatan produksi hingga benar-benar bisa menghilangkan bau busuk,” ujar dia.

Pencemaran Air

Tomo dan warga setempat tak menolak investasi di wilayah Nguter. Selain pabrik PT RUM, ada beberapa pabrik lainnya di kawasan industri Nguter. Mereka hanya menuntut udara segar yang menjadi hak asasi manusia.

Bau Limbah Bikin Warga Pusing dan Mual, Pemdes Mulur Surati PT RUM Sukoharjo

Selain pencemaran udara, perwakilan warga juga membuat aduan tertulis terkait pencemaran air sungai di belakang pabrik. Pipa pembuangan limbah cair pabrik yang dipasang di dasar sungai bocor sehingga limbah cair bercampur dengan air sungai.

Kepala Desa Pengkol, Sugiyo, mengatakan desanya hanya berjarak beberapa kilometer dari lokasi pabrik. Masyarakat yang berdomisili tak jauh dari pabrik hampir setiap hari menghirup bau busuk. Biasanya, bau busuk muncul pada malam hari hingga subuh. Hal ini mengganggu kenyamanan warga.

Kepala DLH Sukoharjo, Agustinus Setyono, mengatakan bakal menindaklanjuti aduan masyarakat tersebut. Tim DLH Sukoharjo dan DLH Jawa Tengah telah melakukan pengecekan lapangan beberapa hari lalu. Agustinus menyebut ada kerusakan blower di instalasi pengolahan air limbah yang diduga menjadi sumber limbah udara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya