SOLOPOS.COM - Relawan kebencanaan, warga dan Petugas TRC BPBD Sleman secara bergantian memecah batu raksasa yang menjebol dinding belakang rumah milik Harap Suripto di Dusun Jali, Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, pada Kamis (23/9). (dok.bpbdsleman)

Solopos.com, SLEMAN – Sebuah batu raksasa menjebol bagian belakang rumah warga di Dusun Jali, Gayamharjo, Kapanewon (Kecamatan) Prambanan, Kabupaten Sleman, pada Kamis (23/9) sore. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, BPBD Sleman meminta warga untuk tetap mewaspadai potensi bencana di wilayah perbukitan Prambanan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengatakan peristiwa batu raksasa yang menimpa rumah warga tersebut terjadi setelah hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut pada Rabu (22/9). Batu berukuran 2 meter x 2 meter tersebut awalnya menempel ke sebuah pohon.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Karena terjadi erosi di sekitar pohon trembesi, kemungkinan akar pohon tidak kuat menahan beban batu itu. Pohon tumbang lebih dulu, kemudian batu berukuran raksasa itu menggelinding dan menimpa rumah warga di Sleman,” terang Makwan saat dikonfirmasi Harian Jogja, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: Dispar Sleman: Hoax 35 Objek Wisata di DIY Sudah Buka

Benturan batu raksasa itu menyebabkan tembok bagian belakang rumah milik Harap Suripto itu jebol. Dinding rumah tersebut menganga selebar 3×3 meter. Bahkan kerasnya benturan menyebabkan tiga buah asbes berukuran panjang 3 meter pecah.

Sebagai tindak lanjutnya tim TRC BPBD Sleman bersama relawan dan masyarakat langsung melakukan asesment ke lokasi. Batu besar tersebut kemudian dipecah menjadi bagian-bagian kecil oleh relawan, FPRB Bandung Bondowoso, TRC BPBD Sleman.

“Untuk perbaikan rumah akan dikerjakan secara gotong royong. Sedangkan bagi keluarga terdampak batu raksasa sudah diberikan bantuan,” kata Makwan.

Menurut Suripto, batu yang longsor itu terjadi pada Kamis (23/9) sore sekitar pukul 18.00 WIB. Beruntung ia dan kekuarganya tengah berada di bagian depan rumah, sehingga selamat dari musibah yang tak terdua itu.

Baca juga: Terbebani Biaya Operasional, Gembira Loka Zoo Hanya Buka Akhir Pekan

Batu Raksasa dan Rawan Longsor Sleman

Makwan mengatakan potensi bencana longsor baik tanah maupun bebatuan di wilayah perbukitan Prambanan masih bisa terjadi. Hal ini terjadi salah satunya karena struktur tanah di kawasan tersebut. “Sebelumnya kan kemarau, ini berpotensi memunculkan rekahan pada tanah. Ini harus diwaspadai oleh masyarakat,” katanya.

Dia menjelaskan, rekahan tanah yang muncul jika tidak segera dibenahi akan berpotensi menimbulkan longsor saat kemasukan air hujan. Apalagi hujan turun dengan intensitas tinggi. Untuk mencegah terjadinya bencana, BPBD Sleman menghimbau agar relawan kebencanaan dan masyarakat melakukan pengecekan rekahan tanah di sekitarnya perbukitan.

“Ya hampir semua kelurahan di Prambanan memiliki potensi bencana rawan longsor. Kami sudah meminta warga yang berada di lereng bukti untuk meningkatkan kewaspadaan dan hati-hati. Terutama saat hujan deras,” kata Makwan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya