SOLOPOS.COM - Anggota Sentra Kreatif Rakyat (SKR) Aksesoris Batu Mulia Pacitan menunjukkan berbagai kreasi aksesori batu mulia, Jumat (17/6/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Batu mulia Pacitan dikreasikan menjadi aksesori wanita yang indah.

Madiunpos.com, PACITAN — Puluhan aksesori berupa kalung, cincin, gelang, bros, dan lainnya yang berhiaskan batu mulia dipamerkan di kantor Sekretariat Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Pacitan yang ada di pertokoan Pasar Sawo, Pacitan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Melalui tangan kreatif dari ibu-ibu komunitas Sentra Kreatif Rakyat (SKR) Aksesoris Batu Mulia Pacitan, batu mulia dijadikan perhiasan menawan untuk melengkapi penampilan wanita.

Ketua SKR Aksesoris Batu Mulia, Wulan Fitriana, mengatakan ada 50 orang menjadi anggota SKR Aksesoris Batu Mulia sekaligus pengrajin. Namun, pengrajin ini rata-rata masih dalam skala kecil dan belum masuk ke industri.

Dia menuturkan satu orang pengrajin rata-rata hanya menghasilkan tiga sampai lima kreasi aksesori dalam satu hari. Untuk penjualannya pun sebagian besar lewat online dan untuk offline dititipkan di penjual suvenir di tempat wisata yang ada di Pacitan.

Perhiasan berhiaskan batu mulia hasil kreasi Anggota Sentra Kreatif Rakyat (SKR) Aksesoris Batu Mulia Pacitan. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Perhiasan berhiaskan batu mulia hasil kreasi Anggota Sentra Kreatif Rakyat (SKR) Aksesoris Batu Mulia Pacitan. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Wulan mengakui untuk membuat aksesori itu membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak bisa dikerjakan oleh mesin. Oleh sebab itu, belum ada produksi massal dalam kerajinan handmade jenis ini.

“Jadi aksesori dari batu mulia ini memang hanya hobi saja, belum sampai dijadikan industri. Karena untuk membuatnya itu butuh ketelitian, semisal merangkai kawat tembaganya juga pakai tangan dan dibantu dengan alat catut khusus,” jelas dia saat berbincang dengan Madiunpos.com, Jumat (17/6/2016).

Untuk bahan batu mulia, kata dia, terdiri dari berbagai batu mulia yang indah nan cantik. Biasanya batu mulia untuk aksesoris ini dipilih yang cerah dan dalamnya ada seperti kristal. Batu mulia yang sering digunakan yaitu badar dan drusy.

Untuk harga setiap aksesori itu, ujar dia, mulai dari harga Rp50.000 hingga Rp1,8 juta. Harga menyesuaikan jenis batu dan kerumitan aksesori itu. Namun, rata-rata yang diminati konsumen yaitu aksesori seharga Rp100.000 hingga Rp250.000.

“Paling banyak memang jenis drusy yang digunakan, karena di dalam batu itu ada seperti kristal yang mengilap indah, itu sangat cantik untuk aksesoris,” jelas dia.

Menurut dia, saat ini permintaan terhadap aksesoris batu mulia ini semakin meningkat dibandingkan beberapa waktu lalu. Tetapi, pengrajin kerap tidak bisa memenuhi permintaan pasar, karena pengerjaan aksesori ini belum tergarap secara industri.

Lebih lanjut, untuk bahan baku biasanya para pengrajin mengambil dari anggota komunitas yang memiliki produksi batu mulia.

“Anggota komunitas kan ada yang punya rumah produksi, jadi biasanya ambil di situ, sejauh ini bahan baku tidak pernah kekurangan,” jelas dia.

Anggota SKR Aksesoris Batu Mulia, Melia, mengatakan dirinya merupakan salah satu penyetok batu mulia yang dibutuhkan pengrajin aksesoris yang ada di SKR. Untuk harga bahan baku, biasanya dipatok mulai Rp8.000 hingga Rp100.000.

“Kalau persediaan bahan baku ada, teman-teman biasanya mengambil bahan baku dari saya, kemudian mereka mengkreasikan bahan baku itu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya