SOLOPOS.COM - Batu Malin Kundang di tepi Pantai Air Manis, Padang. (Antara)

Solopos.com, PADANG — Batu Malin Kundang yang berada di tepi Pantai Air Manis, Padang, Sumatra Barat, ternyata tidak asli seperti cerita dalam legenda yang selama ini didengar masyarakat. Batu tersebut bukanlah sosok Malin si anak durhaka yang dikutuk ibunya menjadi batu.

Sejumlah hasil penelitian yang dikutip Solopos.com, Selasa (8/3/2022), menjelaskan bahwa kebenaran batu Malin Kundang tidak ada dalam sejarah. Batu berbentuk mirip manusia yang bersujud itu dibuat oleh Pemkot Padang yang kemudian dikaitkan dengan legenda si anak durhaka. Hal ini dimaksudkan untuk menarik wisatawan.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Sementara itu sejarah mencatat pada 1890, Pantai Air Manis merupakan salah satu pelabuhan di Padang. Hal ini pun menguatkan cerita rakyat Malin Kundang yang dikutuk ibunya.

Baca juga: Bukan Terkutuk, Ini Asale Nama Dukuh Kutukan Sragen

Dikutip dari laman Indonesiakaya.com, Pantai Air Manis atau dalam dialek Minang disebut aia manih merupakan pantai dengan garis yang lebar, landai, dan berpasir cokelat keputihan. Pantai ini dikenal memiliki ombak yang tenang dan panorama indah.

Di sisi utara pantai ini terdapat Gunung Padang yang berdampingan dengan dua pulau kecil, yaitu Pulau Pisang Kecil (Pisang Ketek) dan Pisang Besar (Pisang Gadang). Pantai ini pun dikaitkan dengan legenda Malin Kundang yang begitu populer.

Hal itu disebabkan keberadaan sebongkah batu yang diyakini sebagai wujud Malin Kundang yang dikutuk oleh ibunya. Batu itu berada di sisi selatan pantai yang bentuknya menyerupai orang bersujud.

Baca juga: Udik-Udikan, Kearifan Lokal di Balik Hujan Uang Pekalongan

Sementara di sekelilingnya terdapat bebatuan yang menyerupai reruntuhan dinding kapal. Reruntuhan itu diyakini oleh masyarakat setempat sebagai bagian kapal Malin Kundang yang karam. Ada pula gulungan tali tambang serta gentong kayu yang tampak seperti bagian dari kapal yang sudah membatu.

Akan tetapi, batu tersebut tidak membuktikan legenda Malin Kundang, karena dibuat untuk menarik wisatawan. Pada 2020 lalu, batu itu sempat tenggelam akibat genangan air pasang. Hal ini merupakan kejadian pertama batu tersebut terendam air.

Lantas apakah legenda Malin Kundang ini cerita bohong? Mantan Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno, dalam sambutannya pada Peringatan Hari Pers Nasional 2018 sebagaimana dikabarkan Antara, meminta dilakukan kajian lebih jauh tentang Malin Kundang. Sebab, sosok Malin Kundang dinilai tidak mencerminkan perilaku orang Minangkabau karena berperilaku durhaka kepada ibunya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya