SOLOPOS.COM - Warga menunjukkan sejumlah batu bata kuno berukuran jumbo yang ditemukan terkubur di tanah tegalan di Dukuh Ngrombo, Desa Sambirejo, Plupuh, Sragen, Senin (12/10/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Sejumlah batu bata kuno berukuran jumbo dimanfaatkan warga Dukuh Ngrombo Cepetan, Desa Sambirejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah sebagai tungku masak.

Pada awalnya, terdapat ratusan batu bata kuno yang terkubur di lahan tegalan milik Kromo Sawal, 65, warga setempat. Batu bata kuno dengan dimensi panjang 30 cm, lebar 20 cm, tebal 9 cm dengan berat sekitar 5 kg itu ditemukan saat Kromo Sawal bermaksud meratakan lahan tegalan dengan bantuan ekskavator tahun lalu. Lahan tegalan itu dikeruk tanahnya supaya bisa ditanami padi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Saat tanahnya dikeruk, ternyata ada ratusan batu bata besar yang terkubur di lokasi. Saat kami bongkar, ternyata batu bata itu digunakan untuk menutup sebuah sumur tua. Bentuk mulut sumurnya kotak ukuran 2x2 meter dengan kedalaman sekitar 20 meter," ujar Kromo Sawal saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Senin (12/10/2020).

Inspiratif! Paguyuban di Klaten Ini Dirikan Warung Makan Gratis di Tengah Pandemi

Selain batu bata jumbo, Kromo Sawal juga menemukan batu lumpang di lokasi. Saat ini, batu lumpang itu disimpan di rumah saudaranya. Ratusan batu bata kuno itu kemudian diangkut menggunakan pikap.

Butuh dua kali untuk mengangkut ratusan batu bata itu menggunakan pikap. "Sebagian besar batu bata itu dipakai oleh anak saya untuk membangun kandang. Sebagian masih di sini. Ada yang dipakai buat fondasi, ada pula yang dipakai buat tungku masak. Lainnya masih tercecer di halaman rumah," papar Sayem, 60, istri Kromo.

Tak Tahu Asal Usul

Kromo dan Sayem sama-sama tidak mengetahui asal usul batu bata berukuran jumbo itu. Warga sekitar menduga di bekas tanah tegalan itu pernah berdiri rumah milik warga Belanda.

Adanya sumur yang ditutup batu bata kuno jumbo itu menandakan pernah ada kehidupan di tanah itu ratusan tahun sebelumnya. Pada awalnya, warga sekitar mengira bakal menemukan harta karun saat meneruskan penggalian tanah di lokasi. Akan tetapi, warga tidak menemukan benda berharga di lokasi.

Nasib SD di Klaten, Tergantung Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka SMP

"Sekarang sumur tua itu tidak terlihat karena sudah saya kubur. Sekarang tanah itu sudah bisa ditanami padi," papar Sayem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya