SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Prinsip perdagangan dalam perdagangan pasar bebas global lewat Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO (World Trade Organization) maupun blok AFTA (ASEAN Free Trade Agreement) memberlakukan barang dan jasa bisa bergerak leluasa dan diperjualbelikan lintas negara. Bahkan disebutkan secara konkret salah satu poinnya, tiap negara harus memperlakukan produk asing sama dengan produk domestik.
Bagi pemilik modal besar, hal ini memberi angin segar untuk semakin menancapkan pemasaran. Namun bagi perajin yang bermodal cekak, ketentuan itu membuat mereka “minder” memasarkan produk batiknya secara langsung. Di Yogyakarta, ratusan perajin batik dari berbagai kota memasarkan batik ke gerai suvenir batik terbesar di Yogyakarta, Mirota Batik. Mereka menitipkan barang untuk mendapatkan kenyamanan dan kepastian batik mereka laku di pasaran.
Ibnu, perajin batik yang memiliki show room di Gamping, Yogyakarta, memprodukski tas batik sejak 1992. “Kain batik yang digunakan untuk tas, ada yang prosesnya cap dan tulis. Yang penting kami membuat 7-10 item model tas batik setiap bulan,” tutur Ibnu yang memiliki produksi tas batik berlabel Ibnu Classic.
Diakui Ibnu, setiap bulan sekitar 400 tas batik dia titipkan ke Mirota Batik. “Biasanya kalau mengirim 100-an biji tas batik tiap pekan, paling yang return 15-20 biji. Alhamdulillah sangat terbantu pemasarannya di Mirota Batik,” lanjutnya.
Ibnu sadar betul di Mirota Batik, produksinya tidak diberi label Ibnu Classic. “Semua barang yang masuk ke Mirota tanpa label dari perajin dan tidak masalah bagi kami, yang penting barang kami cepat laku di sini,” ungkapnya.
Permintaan tas batik dari Mirota Batik selalu meningkat. “Selain tas batik saya diminati, saya juga lebih banyak diuntungkan dari hasil titip jual di Mirota Batik. Barang yang dijual di sini rata-rata laku dengan cepat,” jelas Ibnu.
Soal sistem titip jual barang di Mirota Batik, diakui Theresia, petugas pemasaran Mirota Batik di Jl Malioboro, Jogja. Pihaknya hanya memfasilitasi para perajin batik memasarkan produk mereka. “Sistemnya titip jual atau konsinyasi. Jadi perajin hanya menyuplai barang secara berkala ke Mirota, pembayaran akan mereka terima setiap akhir bulan atau sesuai perjanjian,” kata Theresia yang ditemui di ruang kerjanya.
Produk batik yang diterima Mirota disesuaikan dengan permintaan pasar. “Prinsipnya kami hanya membantu pemasaran produk mereka. Mulai baju ready to wear, tas batik hingga sandal batik pun kami tampung dan pasarkan di Mirota Batik,” jelasnya.
Konsekuensinya, Mirota Batik menambahkan label gerai Mirota Batik pada setiap produk yang dipasarkan di gerainya. “Itu sudah menjadi bagian dari kesepakatan dengan para perajin yang menyuplai barang di tempat kami.”
Hal senada dilakukan oleh gerai suvenir Javenir di Jl Adisucipto, Solo. Gerai suvenir batik dan oleh-oleh ini menjadi salah satu tempat tujuan wisatawan domestik maupun mancanegara yang bertandang di Solo. “Biasanya yang datang rombongan beberapa bus dari luar kota dan mereka membeli suvenir batik di Javenir,” kata Lani Rustanti, Manajer Javenir.
Menurut Lani, suplai busana batik ready to wear di Javenir mengalami peningkatan dua tahun terakhir. “Awalnya kami hanya menerima barang dari perajin batik di Solo dan sekitarnya. Namun dalam dua tahun terakhir, kami menerima permintaan titip barang dari Yogyakarta, Pekalongan dan Bali,” tuturnya.
Sistem yang diterapkan adalah titip jual. “Kami hanya akan membayarkan barang yang laku di Javenir setiap bulannya. Itu pun belum risiko tidak ada barang rusak atau cacat yang harus kami return ke perajin batik atau penyuplai.”
Selain memasarkan busana batik ready to wear, gerai Javenir juga memasarkan produksi batik kayu untuk handicraft maupun mebel batik kayu. “Ada pelanggan tertentu yang mencari produk handicraft atau mebel dari batik kayu ke Javenir,” ungkapnya.
Selain menerima titipan dari perajin, pihaknya juga memproduksi kaus bermotif batik atau simbol-simbol heritage Kota Solo dan tas batik. “Kaus batik yang kami beri label Klamben cukup laku keras karena motifnya yang unik dan terjangkau harganya.”

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya