SOLOPOS.COM - Ilustrasi usaha kecil dan menengah batik tulis. (JIBI/Solopos/Dok.)

Batik Semarang diharapkan terhindar dari persaingan tidak sehat para perajinnya.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota Semarang diminta mengarahkan perajin batik agar melakukan produksi secara teratur dan tidak melakukan persaingan yang tidak sehat. Kepedulian Pemkot Semarang terhadap perajin batik setempat dinilai mendesak dilakukan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harapan agar batik Semarang terhindar dari persaingan tidak sehat para perajinnya dengan arahan pemkot setempat itu dikemukakan pengamat batik Grace Wijaya Susanto. “Mengenai perkembangan industri batik di Kota Semarang, ini tergantung dari pucuk pimpinan,” katanya di Semarang, Kamis (29/9/2016).

Dalam hal ini, dibutuhkan pengarahan dari pimpinan yaitu Wali Kota Semarang kepada para perajin batik terkait dengan motif yang bisa digunakan. Tujuannya paling tidak untuk mengeksiskan kembali batik Semarangan.

Sebetulnya, menilik historis Kota Semarang yang pada zaman dahulu banyak disinggahi oleh pedagang dari Tiongkok, Arab, dan Eropa, banyak kekhasan yang dapat diangkat pada batik Semarang. Kondisi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pembatik dalam menentukan motif yang sifatnya multiculture.

Peneliti Pusat Kajian Batik Semarang Unisbank Dewi Handayani mengatakan awalnya Semarang berciri khas batik pesisir dari Pekalongan dan Lasem. Namun, saat ini semakin banyak perajin yang lebih bebas dalam mengekspresikan motif yang diinginkan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Meski demikian, pihaknya berharap agar pelaku batik dapat berjalan beriringan sehingga tidak timbul persaingan yang tidak sehat dan berakibat pada terkendalanya pemasaran,” katanya.

Dia mengakui dengan semakin bebasnya perajin batik mengeksplorasi motif, saat ini semakin banyak yang berusaha mematenkan motif tertentu. Berdasarkan data yang diperolehnya, bahkan sudah lebih dari 50 motif batik Semarang yang dipatenkan, beberapa di antaranya motif Legenda Banyumanik, motif Wewe Gombel, motif Pesona Tugu Muda, dan motif Goa Kreo.

Kondisi tersebut akhirnya berdampak pada tidak sehatnya persaingan antarperajin yang seharusnya dapat memproduksi batik secara bebas dengan motif yang tak terbatas. Demi mencari solusi tersebut, pihaknya bersama dengan Asosiasi IUMKM Indonesia Akumandiri, Kamis (6/9/2016), akan melaksanakan dialog interaktif Rembug Semarangan dengan tema “Batik Semarang, Apakah Ada?” dengan mengundang Wakil Wali Kota Semarang dan pemerhati batik Kota Semarang.

Ketua Akumandiri Naneth Ekopriyono mengatakan pada pelaksanaan tersebut juga akan diundang perajin batik hingga desainer. Dia mengharapkan melalui dialog interaktif tersebut kekhasan batik Semarangan semakin terlihat.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

DPRD: Koridor Baru Trans Semarang Sudah Dinanti

Semarangpos.com, SEMARANG —

29/9 (Antara) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mengingatkan pengoperasian koridor baru BRT (Bus Rapid Transit) Trans Semarang sudah dinanti masyarakat.

“Kami kecewa karena peluncuran koridor baru malah molor. Masyarakat sebenarnya sudah menunggu (koridor baru, red.),” kata Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Agung B.M. di Semarang, Kamis.

Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang memastikan pengoperasian Koridor VI yang menjadi salah satu koridor baru Trans Semarang mundur dari semula Oktober menjadi November 2016.

Mundurnya peluncuran yang menandai pengoperasian perdana koridor baru itu dikarenakan belum adanya operator yang menangani koridor itu yang saat ini masih dalam tahap lelang.

Sekarang ini, Trans Semarang sudah mengoperasikan empat koridor, yakni Koridor I yang melayani rute Mangkang-Penggaron, Koridor II (Terminal Terboyo-Sisemut, Ungaran).

Koridor III melayani rute Pelabuhan Tanjung Emas-Sisingamaraja (Akademi Kepolisian) serta koridor IV yang melayani jurusan Cangkiran-Bandara Internasional Ahmad Yani.

Rencananya, Trans Semarang segera menyusul mengoperasikan Koridor V yang melayani rute Meteseh-PRPP dan Koridor VI yang menghubungkan kampus Undip Tembalang-Unnes Gunungpati.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyatakan segera meminta klarifikasi Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) yang menaungi moda transportasi massal itu.

“Mengecewakan. Padahal, sudah ditunggu masyarakat. Kondisi ‘shelter’ yang sudah ada (di sepanjang, red.) koridor baru itu juga sudah ada yang rusak. Seperti tidak terawat,” katanya.

Agung berharap, Dishubkominfo harus segera mengupayakan pengoperasian koridor baru Trans Semarang itu secepatnya, termasuk berkoordinasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda).

Selain itu, DPRD Kota Semarang juga mendesak Dishubkominfo untuk memperbaiki terlebih dulu “shelter-shelter” di sepanjang koridor baru itu yang sekarang ini kondisinya sudah rusak.

“Sebelum [koridor baru] diluncurkan, perbaiki dulu ‘shelter’ yang rusak. Itu kan tanggung jawab Dishubkominfo karena sudah diberikan anggaran untuk perawatan,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Juliari: Daerah Harus Fokus Kembangkan Komoditas Unggulan

Semarangpos.com, UNGARAN —

29/9 (Antara) – Pemerintah daerah diingatkan untuk fokus dalam mengembangkan komoditas unggulan agar produksinya semakin optimal, kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Juliari P. Batubara.

“Bahwa di daerah memang ada banyak komoditas unggulan, namun tidak semuanya harus digarap,” kata politikus PDI Perjuangan itu di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis.

Hal tersebut diungkapkan Ari, sapaan akrab Juliari, usai penyerahan bantuan sebanyak 10 unit traktor tangan dari pemerintah pusat kepada kelompok tani di Kabupaten Semarang.



Ari mengatakan pemda harus fokus dalam menangani produk atau komoditas unggulan lokal yang selama ini belum tergarap optimal sehingga upaya pengembangan yang dilakukan bisa lebih bagus.

Ia mencontohkan Kabupaten Semarang yang memiliki komoditas unggulan, di antaranya kopi yang semestinya bisa dioptimalkan potensinya melalui pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

“Tadi, saya sudah sampaikan kepada Pak Bupati, katanya sudah ada BUMD. Pemerintah kabupaten bisa membuatkan gudang yang dihibahkan kepada BUMD untuk dioperasikan,” katanya.

Anggota Komisi VI DPR yang membidangi industri, perdagangan, dan koperasi itu, menjelaskan gudang itu bisa dimanfaatkan untuk tempat menitipkan komoditas dari para petani.

“Jadi, nanti pengusaha-pengusaha bisa mengambil di situ (gudang, red.). Bisa pula gudang itu disewakan, nanti kan sewanya masuk ke BUMD. Tidak perlu repot-repot dikirim ke mana,” katanya.

Legislator dari Daerah Pemilihan Jateng I itu, mengatakan BUMD juga bisa langsung membeli hasil komoditas dari petani untuk disimpan di gudang sebelum diambil perusahaan.

“Artinya, harus ada inovasi-inovasi dari daerah. Kepala daerah harus punya inovasi dalam mengembangkan daerahnya,” kata pria kelahiran Jakarta, 22 juli 1972 tersebut.

Ia juga berpendapat pemangkasan anggaran pusat ke daerah tidak selamanya membuat pembangunan di daerah menjadi terhambat, tetapi ada hikmah yang bisa dipetik dari kebijakan itu.

“Daerah justru bisa lebih fokus dalam memprioritaskan pembangunan yang akan dilaksanakan. Karena itu, kepala daerah harus punya inovasi-inovasi dalam mendorong kesejahteraan rakyatnya,” katanya.



Pada kunjungannya ke Kabupaten Semarang yang menjadi salah satu dapilnya, Ari juga menjadi pembicara pada sosialisasi empat pilar kebangsaan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ungaran.

Bupati Semarang Mundjirin menjelaskan jika dihitung sebenarnya para petani di Kabupaten Semarang masih membutuhkan sekitar 2.000 unit traktor untuk mengoptimalkan pertanian.

“Semoga bantuan 10 unit traktor tangan ini tetap bermanfaat untuk mempercepat perluasan lahan pertanian. Makanya, harus ‘diopeni’ (dirawat) dan digunakan untuk kepentingan anggota kelompok tani,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

 





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya