SOLOPOS.COM - Batik Pemalangan Bunga-Bunga, salah satu motif grombyang (instagram/@batikpemalang)

Solopos.com, PEMALANG —  Selain dikenal dengan jembatan lingkar dan beragam wisata alamnya, Kabupaten Pemalang rupanya juga memiliki batik khas yang menarik. Disebut sebagai Batik Pemalangan, motif batik yang dimiliki menggunakan pewarna dari alam yang membuatnya berbeda dari batik daerah lain.

Pewarna yang dipakai pada batik pemalangan biasanya dibuat dari kayu dan akar yang membuat warna batik lebih alami. Corak pada batik pemalangan belum terlalu banyak, namun sudah memiliki beberapa corak yang khas dan sudah dipatenkan, yaitu Kependak, Parang Curigo, Sawatranting, dan Gemek Satekem.

Promosi Wow, Volume Transaksi Merchant QRIS BRI Meningkat 400%

Namun saat ini pengrajin batik setempat telah mengembangkan kembali motif baru yang diambil dari makanan khas Pemalang, yaitu motif grombyang (Nasi Grombyang), manga istana, dan nanas madu. Selain itu juga ada motif yang tidak kalah unik, diambil dari tarian khas Pemalang, yaitu motif srinten.

Baca Juga:Bukit Jimat Pemalang Longsor, Fasilitas Wisata Taman Rancah Rusak

Pengrajin Batik Pemalangan

Dilansir dari Pemalangkab.go.id, Sabtu (2/10/2021), motif batik berkarakter makanan ini dibuat oleh pengusaha sekaligus pengrajin batik di Desa Jebed Utara, Kecamatan Taman, “Sekar Maggar.” Diharapkan batik-batik dengan motif lokal Pemalang ini bisa dikenal luas dengan menjadikan batik motif ini sebagai seragam karyawan.

Pemilik usaha, Slamet membuat batik ini bersama istrinya  bernama Puji. Mereka juga membuat batik modern atau perpaduan gaya klasik dan kekinian. Sedangkan untuk motif, selain mengusung kelokalan Pemalang, Slamet juga melayani kostumisasi dengan di mana pemesan dapat menginginkan karakter seperti apa yang diinginkan dalam batiknya. Dalam hal ini, pemesan membawa motif batik yang diinginkan.

Harga dari batik Sekar Maggar ni bervariasi, untuk batik modern harganya antara Rp150.000 hingga Rp175.000. Kalau setengah klasik harganya antara Rp200.000 hingga Rp300.000. Khusus batik klasik, Slamet mematok harga antara Rp400.000 hingga Rp450.000. Pemasaran yang dilakukan hanya sekitar Pemalang saja karena stok yang ada juga terbatas.

Baca Juga:Pemalang Masuk Kategori Lima Kabupaten Miskin Ekstrem di Jateng

Untuk mengerjakan usaha batiknya, Slamet mengaku hanya memperkerjakan sebanyak 20 pengrajin asal desanya saja, yakni ddua orang di rumahnya, dan sisanya dikerjakan di rumah masing-masing karyawan.

Para pengrajin cukup dikasih bahan, setelah selesai dikerjakan di rumah mereka, batik yang sudah jadi kemudian diantar ke rumah Slamet. Untuk Batik pola modern, lanjut Slamet, bisa selesai satu hari perlembar, untuk yang batik klasik satu lembarnya bisa selesai kerjakan selama satu bulan.

Didukung Pemkab Pemalang

Pesanannya kebanyakan berasal dari pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang sehingga dia berterimakasih kepada Pemkab Pemalang atas pesanan seragam batik yang dipercayakan kepadanya selama ini.

Baca Juga:Dikritik! Bupati Temanggung Bantah Isu Jual Beli Jabatan

Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang melalui Diskoperindag, seperti yang dituturkan Slamet sangat bagus. Karena tidak hanya melakukan pembinaan dari awal sampai akhir saja termasuk menyelenggarakan diskusi – diskusi, tapi juga membantu peralatan yang dibutuhkan. Selain diakui, usahanya juga didukung oleh pihak Pemerintah Desa yang juga turut membantu mengenalkan dan memasarkan hasil produknya.

Diceritakan Slamet, Ia bersama istrinya puji, mulai menekuni usaha batik sejak tahun 2007. Menurut Slamet, usahanya tersebut merupakan usaha turun – temurun dari keluarga istrinya, Ia bersama Puji istrinya yang merupakan keturunan keempat, hanya meneruskan usaha yang pernah digeluti oleh kakek neneknya. Selain dari Pemalang, pemesan batik tulis Sekar Manggar miliknya, juga ada yang dari Semarang, Kalimantan. Beberapa tahun lalu hasil batiknya pernah dipamerkan di Ekuador.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya