SOLOPOS.COM - Pekerja di Sanggar Batik Trustha Wasis saat pembuatan batik Patron Ambarawa (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANG–Sebagai saksi masa penjajahan Belanda dan Jepang, Ambarawa masih menyimpan bukti-bukti sejarah yang sampai saat ini masih bisa kita lihat.

Namun, siapa sangka Ambarawa dulunya punya batik khas yang bernama batik Patron Ambarawa.

Promosi Peduli Sesama, BRI Peduli Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Batik itu sempat hilang di zaman penjajahan Jepang. Namun, ada salah satu penggiat sejarah kembali memperkenalkan batik itu.

Namanya Derry Gunawan warga Samban, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

Ia bercerita awal mula dirinya ingin memperkenalkan kembali Batik Klasik Ambarawa yang telah hilang.

Baca Juga: Kenalkan Kembali Batik Patron Ambarawa, Batik Klasik yang Sempat Hilang

Derry suka dan memiliki passion untuk menelisik dan blusukan di bekas-bekas candi.

“Kalau saya kan kesukaannya di sejarah, maka otomatis mencari teman yang satu frekuensi. Dan bertemulah dengan salah seorang teman asal Kediri yang sama memiliki kesukaan akan sejarah. Namun, dia fokus pada literasi,” ungkapnya, Selasa (25/10/2022).

Dari situ Derry secara intens melakukan perbincagan terkait sejarah. Ia berpesan kepada temannya jika menemui literasi tentang Ambarawa untuk segera mengabarkan pada dirinya.

Awalnya ia hanya diberikan literasi-literasi tentang bangunan-bangunan kuno di Ambarawa. Yang kebetulan era kolonial sangat kental di Ambarawa.

“Kemudian Oktober 2020 dia memberitahu saya tentang literasi batik klasik Ambarawa lewat Facebook. Ditulisannya tertera Batik Paron Ambarawa 1876 dan polanya sudah disimpan di Museum Leiden Belanda,” kata dia.

Baca Juga: Jangan Terlewat! Pameran Budaya & Sejarah di Benteng Fort Willem II Ungaran

Ia beranggapan jika ditahun tersebut sudah di simpan di Museum Leiden Belanda, maka tahun sebelumnya batik tersebut sudah besar di Ambarawa.

Pada akhirnya Derry meminta lebih banyak literasi tentang batik klasik tersebut.

“Karena saya sendiri awalnya tidak mengetahui kalau Ambarawa memiliki batik klasik,” kata dia.

Setelah mencari melalui berbagai literasi, ditemukan sebanyak sekitar 87 pola batik. Yang menjadi perhatian dan pencarian tersebut yakni dimana pusat produksinya dan mengapa bisa hilang sama sekali. Hingga warga Ambarawa sendiri tidak mengetahui tentang batik klasik tersebut.

Diakui Derry, sejak 2020 hingga sekarang ia masih mengembangkan dan berusaha untuk memperkenalkan kembali Batik Klasik Ambarawa.

Bahkan, ia juga sempat untuk launching batik tersebut bersama pamong budaya Ambarawa saat itu.

Baca Juga: Pasar Hewan Ambarawa Kembali Dibuka dengan Sejumlah Syarat

“Jadi beliau langsung nangkep pola-pola tersebut dan langsung mereproduksi kembali beberapa. Namun, dengan pewarnaan yang beliau angan-angan sendiri. Karena warnanya yang di patron itu tidak berwarna hanya sogan cokelat,” ungkap dia.

Dikatakan, dengan adanya reproduksi batik klasik tersebut, membuat dirinya mengapresiasi pamong budaya tersebut.

Menurut dia, dengan melakukan produksi kembali bisa mewujudkan keinginannya untuk memperkenalkan walaupun masih jauh dari angan-angan.

“Kami berdua akhirnya membentuk Komunitas Batik Ambarawa untuk orang-orang yang ingin konsen dengan batik ini,” katanya.

Pencarian terkait batik Patron Ambarawa terus dilakukan Derry, bahkan ia menelusuri keturunan dari pemilik pabrik batik tersebut. Namun hasilnya nihil.



Baca Juga: Alpokat Kalibening, Varietas Ambarawa yang Pernah Dipamerkan di Istana Negara

“Saya terus posting di Facebook Ambarawa untuk memancing semisal terdapat info tentang apapun terkait dengan batik,” imbuhnya.

Dari postingan-postingan tersebut membuahkan hasil terdapat beberapa orang yang memberitahu informasi terkait dengan perkembangan batik klasik di Ambarawa.

Mereka juga memperlihatkan beberapa bak-bak dan kerek’an bekas produksi batik yang masih ada.

“Kebetulan pusatnya itu ada di Pecinan Ambarawa. Yang sudah kita temukan bekasnya itu ada dua. Jadi memang dulu produksi batik masih dipegang oleh keturunan Tionghoa,” kata dia.

Saat ini ia berharap batik klasik Ambarawa bisa dikenal luas oleh masyarakat baik masyarakat Ambarawa maupun luar Ambarawa.

Menurut dia, batik klasik itu menjadi kekayaan yang dimiliki oleh Ambarawa yang masih belum diketahui oleh banyak orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya