SOLOPOS.COM - Ilustrasi batik motif khas Ngawi. (JIBI/Solopos/Antara)

Batik Ngawi didongkrak dengan berbagai kegiatan salah satunya dengan lomba model.

Madiunpos.com, NGAWI–Sedikitnya 100 peserta akan mengikuti Ngawi Lomba Model Batik Fashion 2016 pada Jumat-Sabtu (12-13/8/2016). Peserta tersebut berasal dari berabagai daerah, seperti Ngawi, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Surabaya, Sragen, dan daerah lainnya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pendaftaran peserta lomba model ini terbuka untuk umum dan gratis. Pendaftaran sudah dibuka sejak 14 Juni 2016 hingga Jumat (29/7/2016).

Kasi Data dan Informasi Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kabupaten Ngawi, Paul Yuda Nugraha, mengatakan Ngawi Lomba Model Batik Fashion tahun ini menjadi gelaran kali kelima. Untuk tahun ini peserta berbeda dengan tahun sebelumnya, yaitu peserta lomba terbuka untuk umum sedangkan tahun sebelumnya peserta hanya dari wilayah Madiun Raya.

Paul menyampaikan sejauh ini ada lebih dari 100 orang yang telah mendaftar untuk ikut lomba tersebut. Peserta yang telah mendaftar berasal dari berbagai daerah, tetapi masih didominasi oleh warga Ngawi dan sekitarnya.

“Ini memang agenda tahunan di Kabupaten Ngawi, setiap tahun jumlah peserta terus bertambah, ini menjadi indikator bahwa kegiatan ini mendapat perhatian dari masyarakat,” kata dia saat dihubungi Madiunpos.com, Jumat.

Dia mengatakan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk mengangkat dan mempromosikan batik Ngawi secara luas. Hal ini karena selama ini batik Ngawi belum banyak dikenal masyarakat.

Setiap peserta yang ikut lomba, kata dia, harus mengenakan busana batik khas Ngawi sendiri. Sedangkan untuk model busana itu tergantung kratifitas masing-masing peserta untuk menjadikan batik Ngawi sebagai busana yang unik dan menarik.

“Pelaksanaan lomba dua hari yaitu tanggal 12 hingga 13 Agustus 2016. Selain lomba, juga ada berbagai pameran produk kerajinan khas Ngawi,” ujar Paul.

Lebih lanjut, dalam gelaran itu juga direncakan hadir Miss Tourism Indonesia 2015, Dikna Faradiba untuk melihat gelaran lomba tersebut. Sedangkan untuk dewan juri yang akan menilai kontestan yaitu dari designer professional, model professional, dan wartawan mode.

Untuk kategori lomba ada empat yaitu golongan A untuk putra/putrid usia 4-10 tahun, golongan B untuk putra/putrid usia 11-16 tahun, golongan C untuk putra/putrid usia 16-22 tahun, dan golongan D untuk putra/putrid perwakilan dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

“Peserta mengenakan baju casual/cocktail untuk kategori A dan B, peserta mengenakan baju malam untuk kategori C dan D. busana yang dikenakan harus berbahan dasar batik Ngawi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya